Gianni Infantino Kembali Menjabat Presiden FIFA
Rwanda, Deras.id – Gianni Infantino kembali dikukuhkan menjadi presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA) selama empat tahun setelah terpilih secara aklamasi di Kigali, Ibu kota Rwanda. Pengacara Swiss-Italia itu mencalonkan kembali pada kongres badan pengatur sepak bola dunia.
“Menjadi presiden FIFA adalah kehormatan besar dan hak istimewa tetapi juga tanggung jawab. Anda dapat terus mempercayai komitmen saya,” kata Infantino pada kongres yang dikutip dari aljazeera.com, Kamis (16/3/2023).
Terpilihnya kembali Infantino adalah formalitas setelah tidak ada kandidat lain yang maju, pria berusia 52 tahun itu dikenal secara universal di antara anggota asosiasi karena berbagai alasan. Meski begitu, beberapa negara eropa termasuk Jerman, Norwegia dan Swedia tidak senang dengan kepemimpinannya dan mengatakan mereka tidak akan mendukungnya secara aktif.
Diketahui, secara resmi pemilihan ulang pertamanya sejak dia mengambil alih sisa masa jabatan pendahulunya Joseph Blater yang diskors pada tahun 2016. Hal ini berarti dia dapat mencalonkan diri kembali pada periode selanjutnya menurut undang-undang FIFA.
“Izinkan saya berterima kasih kepad anda semua, yang mencintaiku banyak dan sedikit yang membenciku, aku mencintai kalian semua,” tambahnya.
Lalu, Infantino juga mengumumkan untuk pendapatan FIFA mencapai tingkat rekor dalam siklus terakhir dari 2019-2022, tetapi dia berjanji akan menaikkannya lagi secara substansial di belakang perluasan turnamen Piala Dunia putra dan putri.
Di samping itu, Infantino menambahkan bahwa piala dunia putra akan bertambah dari 32 tim menjadi 48 tim untuk edisi berikutnya di Amerika Utara pada 2026. Sedangkan Piala Dunia putri akan menampilkan 32 tim untuk pertama kalinya di Australia dan Selandia Baru akhir tahun ini.
Tidak hanya itu, FIFA juga akan terus meninjau sistem transfer untuk meningkatkan trasnparansi dan menyarankan agar organisasi itu membahas batas gaji.
“Kami harus memperbaiki peraturan kami dan undang-undang FIFA. Kami akan terus mengembangkan prinsip tata kelola yang baik dan melihat sistem transfer, dan mungkin berdiskusi untuk meningkatkan transparansi biaya transfer dan gaji,” pungkasnya.
Penulis: Andre l Editor: Saiful