Opini

Generasi Z dan Gaya Hidup Berkelanjutan: Tren atau Kebutuhan?

Oleh: *Habib Aziz Ar Rozi

Di era di mana informasi dan teknologi berkembang pesat, Generasi Z, yang lahir antara 1997 hingga 2012, muncul sebagai suara baru dalam masyarakat. Mereka adalah generasi yang tidak hanya terhubung secara digital, tetapi juga sangat peduli dengan isu-isu sosial dan lingkungan.

Salah satu fenomena yang menarik perhatian adalah bagaimana gaya hidup berkelanjutan semakin menjadi fokus utama di kalangan mereka. Mungkin saja, artikel ataupun tulisan mengenai Gen Z ini sudah banyak diulas. Namun, yang menarik untuk disinggung yakni, apakah ini sekadar tren atau sudah menjadi kebutuhan?

Motivasi di balik gaya hidup berkelanjutan

Gen Z tumbuh dalam konteks perubahan iklim yang semakin mendesak dan dampak lingkungan yang nyata. Menurut laporan dari Deloitte, 32% Gen Z percaya bahwa perubahan iklim adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Kesadaran akan masalah ini telah mendorong mereka untuk membuat pilihan yang lebih bijak dalam kehidupan sehari-hari.

Media sosial, sebagai alat powerful untuk menyebarluaskan informasi, berperan besar dalam menyebarkan gerakan kesadaran lingkungan. Influencer yang mendorong kesadaran lingkungan dan kampanye berkelanjutan sering kali menginspirasi mereka untuk berpartisipasi dalam gerakan ini.

Di samping itu, ada tekanan sosial dan nilai moral yang semakin berkembang di kalangan Gen Z. Survei yang dilakukan oleh McKinsey misalnya, menunjukkan bahwa 70% Gen Z bersedia membayar lebih untuk produk dari perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan.

Implementasi gaya hidup berkelanjutan

Dalam kehidupan sehari-hari, Gen Z mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan dengan cara yang beragam. Sebut saja dalam dunia fashion, mereka cenderung menghindari fast fashion dan beralih ke slow fashion atau thrifting—membeli pakaian bekas. Menurut sebuah studi oleh ThredUp, 70% Gen Z lebih memilih untuk membeli pakaian bekas daripada baru, menunjukkan kesadaran akan dampak industri fashion terhadap lingkungan.

Di bidang konsumsi makanan misalnya, banyak dari mereka yang beralih ke pola makan berbasis tumbuhan. Laporan dari The Good Food Institute menunjukkan bahwa penjualan makanan berbasis tumbuhan meningkat 27% pada tahun 2020, sebagian besar didorong oleh preferensi Generasi Z.

Selain itu, Gen Z juga semakin tertarik pada produk ramah lingkungan, seperti barang-barang tanpa plastik dan produk daur ulang.

Tantangan dan realitas

Namun, meskipun keinginan untuk hidup berkelanjutan sangat kuat, Gen Z juga menghadapi tantangan. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan akses dan harga. Meskipun produk-produk ramah lingkungan semakin banyak tersedia, harganya sering kali lebih tinggi dibandingkan produk konvensional, membuatnya tidak terjangkau bagi semua orang.

Selain itu, ada fenomena yang disebut greenwashing, di mana perusahaan mengklaim produknya ramah lingkungan, padahal sebenarnya tidak. Survei yang dilakukan oleh TerraChoice mengungkapkan bahwa sekitar 95% produk yang mengklaim ramah lingkungan terlibat dalam praktik greenwashing.

Hal ini menambah kebingungan bagi konsumen. Pun Gen Z perlu lebih berhati-hati dalam memilih produk yang benar-benar berkelanjutan. Oke, Noted.

Tren atau kebutuhan?

Nah, dengan semua dinamika ini, muncul pertanyaan: apakah gaya hidup berkelanjutan di kalangan Gen Z hanya sekadar tren ataukah memang kebutuhan mendesak? Ada argumen yang menyatakan bahwa ini hanyalah tren, di mana beberapa orang mengikuti gaya hidup berkelanjutan demi status sosial atau pengaruh dari media sosial.

Namun, dengan semakin nyata dan mendesaknya dampak perubahan iklim, banyak yang berpendapat bahwa gaya hidup berkelanjutan sudah menjadi kebutuhan. Nah loh, gimana gess!

Gen Z menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka menyadari bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang diri mereka sendiri, tetapi tentang masa depan planet ini. Dengan pilihan yang mereka buat, mereka berupaya untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.

Meskipun ada elemen tren, kesadaran yang lebih luas tentang perlunya menjaga planet ini menjadikannya lebih dari sekadar mode sementara. Untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, gaya hidup berkelanjutan harus diterima sebagai kebutuhan yang mendesak.

Show More
Dapatkan berita terupdate dari Deras ID di:

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami