Jakarta, Deras.id- Ferdy Sambo bantah pernyataan ahli Kriminologi yang menyebut bahwa tidak ada motif pemerkosaan dalam pembunuhan Brigadir J. Sambo meyakini jika istrinya telah mengalami kekerasan seksual oleh Brigadir J.
“Saya pastikan itu terjadi, dan tidak mungkin saya akan berbohong masalah kejadian tersebut. Karena ini menyangkut istri saya,” ujar Ferdy Sambo saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Saksi ahli kriminologi Muhammad Mustofa meragukan peristiwa pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi. Menurutnya, motif itu tidak sesuai dengan kapasitas Ferdy Sambo yang saat itu menjadi perwira polisi.
“Bagi seorang perwira tinggi polisi, dia seharusnya tahu kalau peristiwa pemerkosaan itu membutuhkan saksi dan bukti. Satu barang bukti tidak cukup, dan harus ada visum. Dan tindakan itu tidak dilakukan,” ucap Mustofa.
Mustofa juga menjelaskan, bahwasanya pelecehan seksual yang diceritakan hanya sebatas klaim dari Putri Candrawathi dan tidak dapat dibuktikan.
“Karena dari kronologi yang ada adalah hanya pengakuan dari nyonya PC, tidak ada bukti,” terang Mustofa.
Perlu diketahui, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Perbuatan itu dilakukan bersama-sama dengan Richard Eliezer, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma’ruf.
Selain itu, Ferdy Sambo juga didakwa merintangi penyidikan dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
Penulis: Mukhlis │ Editor: Dian Cahyani
