FATAL: Penyebab Indonesia Kembali Takluk Melawan Iraq

Jakarta, Deras.id- Timnas Indonesia harus memastikan langkahnya di babal ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melalui laga pamungkas melawan Filipihina, 11 Juni mendatang. Hal tersebut dipastikan setelah Timnas Indonesia kembali dipermalukan Iraq untuk yang kedua kalinya dalam Kualifikasi tersebut.

Timnas Indonesia yang tampil dengan kekuatan penuh harus mengakui keunggulan Iraq setelah dibrondong dua gol tanpa balas di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (6/6/2024),. Skuad Garuda sejatinya tidak bermain buruk dengan memberkan tekanan yang kerap merepotkan barisan pertahanan Iraq, namunpeluang yang dihasilkan tidak ada yang berbuah gol. Iraq dengan percaya diri menampilkan permainan yang rapi dari transisi bertahan dan menyerang. Sorotan banyak ditujukan pada proyek naturalisasi Shin Tae-yong yang dinilai kurang efektif. Ada beberapa faktor yang menjadi tinjauan penyebab kekalhan Timnas Indonesia atas Iraq.

Permainan Tidak Padu

Mencolok sekali ketika melihat komposisi pemain yang diturunkan Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan tersebut hanya menyisakan tiga pemain lokal dalam starting pilihannya. Alih-alih menunjukan permainan khas Eropa dengan umpan dan transisi yang cantik. Timnas Indonesia justru terlihat salah tingkah dan sering kali kehilangan bola akibat miskordinasi antar pemain. Terlihat secara jelas bagaimana kurangnya cemeistry antar pemain.

Kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan oleh pemain Iraq untuk seminim mungkin tidak memberikan ruang untuk Indonesia mengembangkan permainan. Indonesia berhasil mengatasi rapatnya barisan tengah Iraq dengan coba mengajak Iraq bertarung di sektor sayap. Hasilnya cukup positif dengan beberapa peluang berhasil diperoleh kendati belum ada yang berbuah gol.

Sering Melakukan Kesalahan

Timnas Indonesia seolah kehilangan konsentrasinya dalam bertahan ataupun menyerang. Dalam bertahan Jordi amat hubner dan Rizky Ridho. Ketiga pilar pemain bertahan tersebut sering kali terlambat turun ke bawah dalam mengantisipasi serangan lawan. Sering melakukan kesalahan yang tidak penting serta kurang akurat dalam membaca pergerakan lawan.

Menurunnya Etos Kerja

Timnas era Shin Tae-yong dikenal dengan etos kerja dan mentalitasnya baik. Karakter yang agresif dalam duel merebut bola menjadi ciri khas permainan Indonesia yang kerap kali membuat lawan kerepotan dalam mengembangkan permainan. Pada pertandingan melawan Iraq, Timnas Indonesia seolah kehilangan karater agresifnya.

Pada sudut pandang yang berbeda, dominasi pemain naturalisasi juga berpengaruh pada agresifitas permainan Indonesia. Hal tersebut terlihat jelas dengan masuknya Asnawi dan Arhan di babak kedua. Pemain naturalisasi boleh dibilang lebiih profesional karna perbedaan jam terbang dan kultur latihan. Namun pemain lokal memiliki nasionalisme tinggi yang menjadiruh dari mentalitas dan etos permainan mereka.

Secara keseluruhan Timnas Indonesia sudah mengimbangi permainan Iraq. Nmaun fakta bahwa Iraq bermain lebih efektif adalah hasil yang harus diterima oleh seluruh pecinta sepak bola Indonesia.

Penulis: Rizal I Editor: Rifai

Exit mobile version