Jakarta, Deras.id – Wacana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberlakukan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP), akhir-akhir ini kembali muncul. Diprediksi, pendapatan daerah dapat meningkat dengan keuntungan Rp 60 Miliar per hari jika kebijakan tersebut diimplementasikan.
“Karena kalau itu benar diterapkan, kita dapat info tidak kurang per hari sekitar Rp 30 miliar-Rp 60 miliar dana yang masuk,” kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail, kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (16/1/2023).
Ismail mengatakan, nilai keuntungan sebesar Rp 60 Miliar itu didapat dari skema perjalanan pulang pergi yang dilakukan oleh setiap orang per harinya. Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengusulkan besaran tarif yang dikenakan dalam kebijakan jalan berbayar (ERP) sendiri kisaran Rp. 5 ribu hingga Rp. 19 ribu.
“Satu trip itu Rp 30 Miliar, berarti dua kali (pulang dan pergi, red) sekitar Rp 60 Miliar,” ungkapnya.
Jika kebijakan tersebut benar-benar diimplementasikan, Ismail berharap adanya pengawasan khusus yang dilakukan oleh badan khusus bentukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengatur dan mengawasi pendapatan dari penerapan kebijakan jalan berbayar (ERP) tersebut. Pendapatan dari jalan berbayar (ERP) tersebut, nantinya dapat digunakan untuk peningkatan pelayanan transportasi di Ibu Kota.
“Tidak menutup kemungkinan dibuatkan saja sekalian seperti BUMD khusus. Ini yang dituntun adalah bagaimana hasil yang didapatkan dari jalan berbayar itu, sehingga layanan untuk pengguna jalan semakin baik,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, wacana penerapan kebijakan jalan berbayar (ERP) merupakan gagasan dari para Gubernur DKI Jakarta di era kepemimpinan sebelumnya. Mulai dari era kepemimpinan Gubernur Sutiyoso, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, hingga era Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Terakhir, PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mewacanakan kembali penerapan kebijakan jalan berbayar (ERP) ini dalam Raperda Pengendalian Lalu Lintas secara Elektronik yang sedang dibahas oleh DPRD DKI Jakarta.
Penulis: Fausi ½ Editor: Rifai
