Fakta Puncak Perayaan 1 Abad NU, yang Terakhir Lambangkan Tingginya Toleransi

Jakarta, Deras.id – Resepsi puncak peringatan 1 abad NU telah digelar di Gor Delta Sidoarjo pada Selasa (7/2/2023). Acara dihadiri lebih dari satu Juta peserta serta beragam penampilan telah berlangsung. Ada beberapa fakta yang wajib diketahui dari perhelatan akbar tersebut. Berikut 7 fakta yang telah dirangkum Deras.id. 

Acara ini digelar secara besar-besaran bahkan berhasil memecahkan rekor muri. Pertama adalah karena pembentangan bendera organisasi yang beratnya mencapai 200 Kilogram dengan panjang 1000 meter. Bendera ini dibentangkan oleh anggota Banser di wilayah pendakian Curah Banteng, Gunung Panderman, Batu Jawa Timur. Kedua adalah tarian sufi terjauh yaitu 2 KM mulai dari alun-alun Sidoarjo menuju GOR Delta Sidoarjo. Selama tarian berlangsung, para penari melewati beberapa jalan utama Kabupaten Sidoarjo dan disaksikan warga setempat. Rekor muri berikutnya dicetuskan oleh Fatayat yang membawa 26 Ribu sticky note. Sebanyak 500 Fatayat membawa stikcy note berisi doa dan ditempelkan hingga berwujud wajah 5 tokoh NU. 

PBNU meluncurkan mars berjudul Merawat Jagat Membangun Peradaban untuk memperingati satu abad NU. Lirik mars tersebut digubah oleh KH Mustofa Bisri (Gus Mus) dan melodinya oleh musisi jazz Tohpati Ario Hutomo.

Dalam rangka memperingati 100 tahun usia NU, perhelatan acaranya disiarkan secara langsung di kanal YouTube NU Online selama 24 jam nonstop. Serangkaian acara diketahui berlangsung khidmat seperti shalawatan bersama Habib Syech, istighosah kubro, penampilan marching band dari seluruh elemen NU, pidato Presiden Joko Widodo, dan banyak lainnya. Menariknya, warga Nahdliyin yang tidak sempat datang ke lokasi acara dapat bergabung dan menyaksikannya secara online.

Barisan Ansor Serbaguna (Banser) diturunkan hingga 25 Ribu personel khusus untuk mengamankan acara baik di dalam maupun stadion. Selain itu, 5 Ribu personel dari pasukan Pagar Nusa juga dikerahkan untuk pengamanan bersama personel TNI dan Polri. Total pasukan pengamanan mencapai 40 Ribu personel gabungan.

Acara ini menarik dan dikemas agar tidak membosankan bahkan penuh haru. Salah satunya melalui berbagai shalawat maupun penampilan elemen NU yang melibatkan musisi nasional seperti Addie MS. Selain itu juga koreografi yang dilakukan 12 Ribu Banser yang dilatih langsung oleh Denny Malik. Pada malam hari setelah berbagai budaya ditampilkan, hadir pula Slank yang disambut meriah oleh jemaah yang hadir.

ASN Sidoarjo menyiapkan 10 posko untuk mendistribusikan makanan dan minuman yang dapat dinikmati peserta satu abad NU secara gratis. Sedikitnya ada 486 dus air mineral kemasan 220 ml, 29.000 botol air mineral 220 ml, 7.400 botol air mineral 600 ml, dan 5 dus the pucuk yang dibagikan. Selain itu, ribuan nasi bungkus juga dibagikan yang dimulai sejak Senin malam hingga Selasa, 7 Februari sore.

Fakta yang menarik dan sayang jika tidak diulas adalah keterlibatan jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sidoarjo. Para jemaat secara sukarela membuka posko sebagai tempat istirahat untuk para tamu yang hadir dalam perhelatan resepsi satu abad NU. Selain itu, sembilan bendera NU dan empat bendera merah putih juga dipasang di depan gereja. Hal ini menunjukkan tingginya tingkat toleransi antarumat beragama di Indonesia.

Penulis: Ifta l Editor: Rea

Exit mobile version