Fakta-Fakta Bobotoh Serang Steward di Laga Persib vs Persija

Jakarta, Deras.id – Pada pertandingan Liga 1 2024/2025 antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada Senin, 23 September 2024, Persib Bandung meraih kemenangan dengan skor 2-0. Gol pertama dicetak oleh Ciro Alves pada babak pertama, diikuti oleh gol tambahan dari David Da Silva di babak kedua. Kedua gol tersebut memastikan kemenangan Maung Bandung atas rival mereka, Macan Kemayoran.

Namun, pertandingan tersebut diwarnai oleh kericuhan yang melibatkan pendukung Persib, Bobotoh. Setelah peluit panjang dibunyikan, beberapa suporter dilaporkan menyerang steward dan membuat suasana di stadion sempat tidak kondusif.

Rivalitas kedua tim ini sudah menjadi bagian dari sejarah sepak bola Tanah Air, dan setiap laga yang melibatkan kedua tim selalu diwarnai dengan atmosfer yang sangat mendebarkan sama halnya di dunia sepak bola Eropa anatara Real Madrid dan Barcalona, antara Bayern Munchen dan Borrusia Dormund, antara Inter Milan dan AC Milan dan Manchester City dan Manchester United.

Penyerangan terhadap steward terjadi setelah pertandingan tersebut yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat.

Pertandingan ini diwarnai dengan ketegangan tinggi di dalam dan luar lapangan, mengingat rivalitas klasik antara kedua klub.

Sebagian kelompok suporter Persib, Bobotoh, diduga meluapkan kekecewaan terhadap hasil pertandingan. Ini memicu kemarahan yang akhirnya mengarah kepada penyerangan terhadap petugas keamanan (steward) yang bertugas di stadion.

Beberapa steward menjadi korban dari insiden ini. Mereka mengalami kekerasan fisik sampai dikejar dan diserang oleh sejumlah oknum Bobotoh yang menyerbu area bahkan terpaksa melarikan diri hingga ke pintu ruang ganti pemain untuk menghindari serangan tersebut yang seharusnya terlarang bagi penonton.

Sebelum kericuhan terjadi pendukung fanatik Persib, terlihat menyalakan flare. Tindakan ini semakin menambah ketegangan di stadion, menunjukkan emosi tinggi yang dirasakan oleh para suporter selama pertandingan berlangsung.

Kabar beredar bahwa kericuhan yang terjadi setelah laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta dipicu oleh sekelompok Bobotoh yang menuntut kejelasan dari manajemen mengenai dugaan pelecehan yang dilakukan oleh steward terhadap Bobotoh wanita. Selain itu, ada juga dugaan intimidasi dan penganiayaan yang dilakukan oleh pemain dan staf di ruang ganti.

Salah satu kabar yang paling disorot adalah adanya dugaan bahwa seorang Bobotoh dibawa ke locker room setelah pertandingan dan diintimidasi oleh pemain hingga staf pelatih

Adapun, dugaan pelecehan seksual verbal oleh steward ini masuk ke dalam poin tuntutan yang dikeluarkan komunitas Viking Persib Club (VPC).

Dilansir dari Instagram resmi VPC, berikut adalah poin-poin tuntutan dari VPC:

1. Kami berdiri bersama korban dan akan mengawal terciptanya pada kasus ini.

2. Mengutuk keras tindakan intimidasi/kekerasan yang terjadi pasca pertandingan Persib vs Port.

3. Mengutuk tindakan pelecehan verbal kepada Bobotoh perempuan yang dilakukan oknum steward.

4. Menuntut manajemen Persib melakukan investigasi secara transparan atas insiden yang terjadi.

5. Menuntut manajemen Persib menindak tegas pihak-pihak yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.

Menurut Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo membenarkan kerusuhan yang terjadi sesudah laga Persib vs Persija.

“Iya betul, pada saat pertandingan sudah selesai ada suporter yang terlibat dorong-dorongan dengan steward. Kami melihat ada yang melempar kursi dari bobotoh ke steward,” ujarnya

Kusworo, menjelaskan bahwa pihaknya sempat melihat kejadian kericuhan yang melibatkan Bobotoh melalui rekaman CCTV. Setelah mengidentifikasi insiden tersebut, pihak keamanan segera berkoordinasi dengan Steward Security Officer (SSO) untuk meredakan situasi.

Kusworo Wibowo menjelaskan bahwa dugaan keributan lanjutan antara Bobotoh dan steward dalam pertandingan Persib Bandung melawan Port FC kemaren yang disebabkan oleh adanya kesalahpahaman. Insiden ini semakin diperparah oleh aksi demonstrasi yang terjadi beberapa waktu sebelumnya, yang turut memicu ketegangan di kalangan suporter.

“Sempat unjuk rasa beberapa hari yang lalu. Mungkin ini aksi susulan dari pada kekecewaan saat pertandingan dengan Port FC,” ungkapnya.

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, menegaskan bahwa pihak Persib sebagai tuan rumah harus bertanggung jawab atas kerusuhan tersebut. Ia menyatakan bahwa segala tindakan yang berbau kriminal harus diselesaikan melalui jalur hukum. Hal ini menunjukkan pentingnya tanggung jawab klub dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama acara olahraga.

“Jadi, kita harapkan klub secepatnya juga menyelesaikan ini masalah mereka dengan suporter, di sisi lain juga diharapkan kalau ada tindakan kriminal harus diselesaikan secara hukum,” ujarnya,

Arya menegaskan bahwa tidak ada toleransi untuk kekerasan di dalam lapangan dengan alasan apapun. Hal ini menunjukkan komitmen PSSI untuk menjaga integritas dan keamanan dalam setiap pertandingan sepak bola di Indonesia. Semua pihak diharapkan untuk menghormati aturan dan menjaga sportivitas.

Imbas dari kerusuhan yang dilakukan oleh sejumlah oknum, Persib akan memblokir akses pembelian tiket kepada orang-orang yang terbukti melakukan pelanggaran. Selain itu, Persib juga meminta maaf kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) atas kejadian tersebut.

”Oknum-oknum yang tidak mendukung hal ini dipastikan tidak akan dapat lagi membeli tiket untuk menonton pertandingan-pertandingan Persib secara langsung di stadion di masa datang,” tulis Persib dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (24/92024).

Penulis: Elfajr l Editor: Apr

Exit mobile version