Olahraga

Euro: Austria Mematahkan Semua Perkiraan

Jakarta, Deras.id- Austria sukses mengejutkan jagat sepak bola dunia dengan muncul menjadi kekuatan baru di gelaran Euro 2024. Tergabung dalam grup yang relatif sulit karena harus berjejer dengan Perancis dan Belanda, membuat Austria menjadi tim minor yang hampir tidak diperhitungkan keberadaannya. Supercomputer Opta menilai Austria hanya akan finish di peringkat ke tiga di Grup D. Namun sepak bola tidak selesai dalam prediksi dan analisa saja. Semua ditentukan oleh daya determinasi dan kemampuan mengantisipasi di atas lapangan. Dalam kanal media analisa lainnya, Goal menempatkan Austria di peringkat ke-12 dalam ranking negara terkuat di Euro 2024. Austria berada di belakang Denmark, Belgia, Prancis, Belanda, Switzerland, dan Inggris.

Meninjau dari segi kekuatan skuad, Austria masih di bawah tim-tim yang disebutkan di atas. Melihat dari segi pencapaian di Piala Eropa, Asutria juga masih kering prestasi. Akan tetapi yang mungkin luput dari perhatian adalah Austria hari ini sedang mengalami banyak kemajuan.

Seperti yang sebagian pemain dan pengamat sampaikan, menjadi tim yang tidak diunggulkan ternyata melegakan. Mungkin suasana itulah yang dirasakan pelatih Austria, Ralf Rangnick. Eks Manajer Manchester United tersebut tidak punya beban untuk membawa tim berjuluk Unsere Burschen itu ke puncak tertinggi.

Skuad asuhan Rangnick langsung diuji dengan menghadapi jawara tangguh di Eropa (Perancis) di laga pertama. Seperti yang diketahui, Perancis adalah tim yang paling mengerikan di Piala Eropa kali ini. Di banyak prediksi, Perancis diunggulkan menjadi juara. Tiga kali ke final Piala Eropa dengan dua kali juara menjadi historis yang melekat bahwa negera berjuluk Ayam Jantan tersebut memiliki DNA Juara.

Namun seperti bagaimana yang sudah terjadi di beberapa pertandingan. Tim yang diunggulkan selalu demam panggung. Austria sukses mendominasi jalannya duel menghadapi runner up Piala Dunia 2022 tersebut. Mengutip FotMob, penguasaan bola Austria mencapai 52%, sedangkan Perancis hanya mampu menguasai bola 48%. Unggul pengalaman dan kedalaman skuad, Perancis sukses melepaskan lebih banyak tendangan ke gawang Austria kendati memiliki presentase penguasaan bola lebih rendah.

Kylian Mbappe dkk masih belum menemukan sentuhan magisnya. Total dari 14 tembakan yang dilepaskan hanya tiga yang mengarah ke gawang. Di sisi lain, Austria lebih bermain efektif dengan tidak lebih sering membuang peluang dibanding Perancis. Austria sukses melepas 3 tendangan tepat sasaran dari total 6 percobaan.

Austria mampu mengeksploitasi pertahanan Preancis dengan 198 umpan dikemas di pertahanan Les Bleus. Sedangkan Perancis hanya melakukan 159 umpan di pertahanan Austria. Benar bahwa hasil akhir Perancis yang menang. Namun, kemenangan itupun didapat dari gol bunuh diri pemain Austria.

Austria kemudian melampiaskan ke Polandia yang bermain tanpa kapten andalannya, Robert Lewandowski. Austria mengemas kemenangan meyakinkan dengan skor 3-1 sebagai penegasan atas determinasinya.

Menang telak atas Polandia, Austria semakin matang dan siap menjajal Belanda. Pelatih Belanda, Ronald Koeman menganggap serius laga melawan Austria dengan mengganti skema 3 bek menjadi 4 bek berjajar. Perubahan skema diharapkan melahirkan hasil yang positif untuk merebut posisi runner up. Namun Austria benar-benar mengejutkan permainan transisi cepat yang ditunjukkan sangat merepotkan pertahanan Belanda. Saling memberikan tekanan namun Austria lebih lugas dalam melakukan antisipasi sehingga berhasil kebobolan lebih sedikit daripada Belanda. Kemenangan dengan skor 3-2 sukses mengantar Austria menjadi juara grub.

Ronald Koeman tampaknya terkejut dengan gaya bermain yang ditunjukkan Austria. Permainan agresif dengan menempatkan banyak pemain di pertahanan lawan. Pola tersebut membuat Belanda sulit mengembangkan permainan. Selain menempatkan banyak pemain di area bertahan lawan, Austria juga sanggup bermain klinis di lapangan tengah. Butuh tim yang bagus dalam transisi dengan kombinasi permainan cepat untuk meredam gaya bermain Autria.

Austria selanjutnya akan menjamu Turki di babak 16 besar. Melihat perjalanan Austria dalam menyelesaikan fase grup, sepertinya menghentikan Turki bukan menjadi pekerjaan yang begitu sulit bagi Austria.

Penulis: Rizal I Editor: Apr

Show More
Dapatkan berita terupdate dari Deras ID di:

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami