Jakarta, Deras.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mencopot Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi. Hal itu dilakukan pasca kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang menewaskan 18 orang.
Vice president Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan Dedi Sunardi telah menyelesaikan tugas yang telah ia jabat sejak 3 Mei 2021.
“Kami sebagai perusahaan mengucapkan terima kasih atas dedikasi tenaga dan pikiran beliau selama memangku jabatan tersebut,” kata Fadjar melalui siaran pers, Rabu (8/3/2023).
Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina dengan Nomor SK – 43/MBU/03/2023 tentang pemberhentian anggota direksi PT Pertamina.
“Memberhentikan dengan hormat Dedi Sunardi sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina,” ujar fadjar bunyi keputusan tersebut.
Selanjutnya, Fadjar menyebut untuk posisi jabatan Direktur Penunjang bisnis Perusahaan PT Pertamina (Persero) akan di rangkap tugaskan oleh Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina Erry Widiastono sampai dengan diangkatnya Direktur Penunjang Bisnis Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang definitif.
Diberitakan sebelumnya, saat Menteri BUMN mengunjungi korban Depo Pertamina Plumpang, Erick Thohir sempat menyebut rencana pencopotan direksi pertamina jika memang diperlukan.
Pencopotan direksi Pertamina yang dinilai tidak bekerja dengan baik, juga pernah ia lakukan sebelumnya. Sehingga Erick meminta seluruh BUMN untuk segera membentuk tim manajemen risiko bisnis.
Hal ini dinilai penting sebagai mitigasi atas kejadian atau hal yang tidak diinginkan, contohnya insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Pasalnya, banyak kerugian yang terjadi akibat peristiwa tersebut.
Akibat kejadian tersebut Menteri BUMN Erick Thohir bersama Pertamina sepakat untuk memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo BBM Plumpang, Jakarta Utara ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Penulis: Bahar | Editor: Rea