India, Deras.id – Mantan dewan India Atiq Ahmed dan saudara laki-lakinya Ashraf Ahmed meninggal setelah di tembak oleh orang tak dikenal. Penembakan terjadi ketika mereka akan melakukan pemeriksaan kesehatan di Uttar Pradesh, India.
“Mereka berhasil mendekati Atiq dan saudaranya dan menembak dari jarak dekat. Keduanya mengalami luka tembak di kepala,” kata petugas polisi setempat, Ramit Sharma, dikutip dari aljazeera.com, Senin (17/4/2023).
Pelaku yang menyamar sebagai wartawan melepaskan tembakan secara berulang kali ke arah Atiq dan Ashraf. Eks dewan muslim tersebut tidak dapat menyelamatkan diri dan meninggal ditempat dengan luka tembak yang serius.
“Itu semua terjadi dalam hitungan detik,” tambahnya.
Insiden penembakan tersebut terekam oleh media TV India dan tersebar luas di media sosial, terlihat pelaku dengan baju coklat ditangkap oleh polisi yang berjaga. Tiga pelaku telah teridentifikasi yaitu Lavlesh Tiawaari, Aru Maurya dan Sunny Singh, satu orang ditangkap, sementara dua pelaku sempat kabur meskipun pada akhirnya menyerahkan diri.
Setelah penembakan, para pelaku meneriakkan slogan nasionalis Hindu atau ‘Salam Tuan Ram’ yang merupakan seruan bagi kaum nasionalis Hindu untuk melawan Muslim di India. Sementara para korban merupakan seorang Muslim yang di penjara sejak 2019 dengan tuduhan penculikan dan pembunuhan.
Menanggapi insiden tersebut, partai-partai oposisi telah mengkritik pembunuhan terhadap Atiq Ahmed dan saudaranya, sebagai penyimpangan keamanan dari kepolisian.
Sebelumnya, Atiq melalui pengacaranya mengaku hidupnya telah diwarnai dengan ancaman polisi negara bagian yang dikuasai oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu.
Sebagai informasi, Atiq adalah anggota parlemen dari Partai Samajwadi. Dia empat kali menjadi anggota parlemen lokal dan juga terpilih menjadi anggota parlemen India pada tahun 2004.
Penulis: Andre I Editor: Saiful