Jakarta, Deras.id – Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengumumkan The Fed bakal mengurangi laju kenaikan suku bunga acuan segera setelah Desember. Sontak pasca pernyataan Powell, Wall Street menghijau atau naik tajam pada perdagangan Rabu (30/11/2022).
Namun dalam pernyataannya, Powell juga memperingatkan bahwa perang melawan inflasi masih jauh dari selesai dan The Fed mungkin akan tetap memberlakukan kebijakan yang restriktif guna memerangi inflasi dunia.
“Waktu untuk memoderasi laju kenaikan suku bunga mungkin akan datang segera setelah pertemuan Desember. Meskipun ada beberapa perkembangan yang menjanjikan, jalan kita masih panjang untuk memulihkan stabilitas harga,” tuturnya dikutip dari federalreserve.gov.
Diketahui Wall Street sebelumnya tercatat terus melemah. Para investor sepertinya terus memantau kebijakan Covid-19 di China dan pidato dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Pernyataan Powell telah memunculkan sentimen positif investor dunia. Pasalnya sebelumnya The Fed telah menaikkan secara agresif suku bunga acuannya sebanyak empat kali yang mengakibatkan anjloknya nilai tukar rupiah.
Diberitakan sebelumnya, anjloknya rupiah salah satunya diakibatkan oleh kenaikan agresif suku bunga The Fed, bank sentral AS. Padahal permintaan dolar AS untuk kebutuhan impor dan wisata akhir tahun ke luar negeri sedang tinggi-tingginya.
Penulis: Dayu l Editor: Ifta