Dua Guru Besar Uji Bacaleg PKB

Jakarta, Deras.id – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali menggelar Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) bagi bakal calon legislatif DPR RI yang akan maju dalam pemilu 2024. Kali ini, dua guru besar ambil bagian menguji bakal calon legislatif DPR RI yaitu Prof Dr Lili Romli, Guru Besar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Prof Dr Alfitra Salam, Guru Besar Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).

Direktur Pemilihan Legislatif Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, keterlibatan dua guru besar tersebut merupakan bentuk transparansi PKB. Menurutnya, keterlibatan mereka untuk mengetahui parameter keberpihakan bakal calon legislatif PKB terhadap kepentingan rakyat.

“Pelibatan dua guru besar dalam rangka menggali seberapa kuat keberpihakan para bacaleg PKB terhadap kepentingan rakyat,” ucap Cucun di Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Ketua Fraksi PKB tersebut juga menjelaskan bahwa para bacaleg PKB harus mempunyai kapasitas terkait sistem ketatanegaraan. Ia menambahkan, bacaleg PKB juga harus mempunyai visi misi membangun demokrasi secara bermartabat.

“Termasuk mengukur tingkat pengetahuan mereka tentang sistem ketatanegaraan Indonesia dan strategi membangun demokrasi yang bersih, sehat, berkualitas, dan bermartabat,” imbuhnya.

Sementara Guru Besar BRIN Prof Dr Lili Romli mengungkapkan, kegiatan UKK menjadi penting untuk dilaksanakan secara berkelanjutan. Ia mengatakan, kegiatan semacam itu akan menggali lebih dalam profil dan latar belakang bacaleg untuk berkiprah di legislatif.

“Suatu mekanisme yang bagus, terus dilaksanakan untuk periode-periode yang akan datang, karena kita akan tahu visi misi serta kualitas bacaleg legislatif,” kata Lili.

Lili berharap kegiatan semacam ini menjadi contoh untuk partai-partai lain lebih transparan dalam menjaring bacaleg. Sehingga partai politik akan mengetahui potensi dari masing-masing bacaleg.

“Saya harapkan diikuti oleh partai-partai lain. Karena dengan uji kelayakan dan kepatutan ini kita akan mengetahui track record serta motivasi dari masing-masing bacaleg untuk menjadi anggota DPR RI,” ungkapnya.

“Jadi ini suatu tahapan yang penting yang harus dilakukan partai politik,” imbuhnya.

Sementara, peneliti sekaligus Guru Besar AIPI Prof Dr Alfitra Salam menuturkan, uji kelayakan ini bagian dari proses yang positif dalam pemilu. Selain itu, juga bagian dari proses merumuskan strategi pemenangan dalam pemilu.

“Ini proses awal yang sangat positif, di mana sejak awal kita mengetahui kekuatan dan kelemahan bacaleg PKB. Selain itu mengetahui sangat cepat strategi-strategi apa yang harus kita lakukan,” tutur Alfitra.

Bahkan Alfitra juga berharap PKB akan melakukan psikotes terhadap bacaleg yang akan maju di pemilu 2024. Menurutnya, proses tersebut penting karena berkaitan dengan mental dalam menghadapi masyarakat.

“Tidak hanya sekedar UKK, psikotes juga penting. Saya kira ada titik-titik psikis yang harus kita pertanyakan dan itu penting. Karena soal jiwa dan hati berkaitan dengan masyarakat,” harapnya.

Alfitra mengapresiasi transparansi PKB dalam menjaring bacaleg. Ia pun berharap dengan bacaleg yang berkualitas dan berintegritas PKB akan menjadi partai teladan masyarakat.

“Patut ditiru, sehingga PKB jadi partai terbuka, modern, dan jadi panutan masyarakat,” katanya.

Sebelumnnya, PKB juga menggandeng dua dekan perguruan tinggi ternama dan staf khusus wakil presiden dalam uji kelayakan dan kepatutan bacaleg. Upaya tersebut sebagai bentuk transparansi dan objektifitas PKB dalam menjaring bacaleg pemilu 2024.

Penulis: Diraf  l Editor: Rea

Exit mobile version