BeritaNasional

Disebut Sejarah Kelam Partai Demokrat, Loyalis Anas Urbaningrum Tak Terima

Jakarta, Deras.id – Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad menanggapi pernyataan Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra yang menyebut Anas Urbaningrum dan faksinya sebagai sejarah kelam masa lalu Partai Demokrat.

Menurut Rahmad pernyataan Herzaky tersebut merupakan cermin keangkuhan dan arogansi dari kader demokrat kemarin sore.

“Herzaky Mahendra Putra adalah anak kemaren sore yang arogan dan angkuh. Ia juga tidak tahu cara membaca data dan melihat fakta di dalam Partai Demokrat,” ucap Rahmad, Selasa (4/4/2023).

Rahmad justru menilai, sejarah kelam Partai Demokrat terjadi pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan anak-anaknya. Menurutnya, Partai Demokrat mulai mengalami sejarah buruk akibat pergeseran dari yang awalnya demokratis, merakyat, dan milik rakyat. Kini berubah menjadi partai tirani keluargais, otoriter, sewenang-wenang dan pura-pura merakyat.

Baca Juga:  Kajati Jawa Tengah Tangkap Agus Hartono Terkait Dugaan Korupsi Kredit Fiktif 25 M

“Sejarah kelam kedua adalah perolehan suara pemilu dan kursi DPR RI terendah sepanjang sejarah Demokrat terjadi ketika SBY menjadi ketua umum dan ketika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edy Baskoro Yudhoyono alis Ibas diserahi tugas memenangkan pemilu,” kata Rahmad.

Rahmad juga mengungkapkan bahwa sejarah kelam berikutnya saat SBY mengaku sebagai pendiri Partai Demokrat dan mendaftarkannya ke Kemenkumham secara diam-diam. Sehingga menurutnya, AD/ART Partai Demokrat dibuat tahun 2020 oleh kolega SBY-AHY.

“Demokrat menjadi partai anti-demokrasi yang pura-pura demokratis,” tutur Rahmad.

Bahkan, Rahmad menantang pihak Demokrat AHY untuk berdebat soal klaim sejarah kelam tersebut. Menurutnya, sejarah terburuk terjadi di era SBY.

“Buktikan bahwa sejarah kelam itu terjadi di masa siapa? Masa Anas atau masa SBY dan AHY,” terang Rahmad.

Baca Juga:  Mahfud MD Ancam Cabut Izin MNC Group, ANTV Hingga TV One 

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menanggapi soal bebasnya Anas Urbaningrum dari tahanan. Menurutnya, Anas bukan bagian dari Partai Demokrat lagi.

“Ini kan bukan bagian dari kami lagi ya gitu. Kalau dari kami jelas, kami bersyukur bahwa kami punya pelajaran pahit di masa lalu yang membuat kami jauh lebih kuat,” ucap Herzaky, Senin (3/4/2023).

Bahkan ia menganggap Anas bagian dari sejarah kelam Partai Demokrat. Menurutnya, partainya sudah bersih dari kelompok-kelompok yang mencoba merusak partainya di masa lalu.

Penulis: Diraf  l Editor: Rifai

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda