Politik

Dipecat PBNU Bikin Nama KH Marzuki Mustamar Berkibar di Pilgub Jatim

Nama KH Marzuki Mustamar masuk dalam daftar penantang potensial Khofifah Indar Parawansa di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur. Menurut hasil survei terbaru Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) yang dilakukan pada 1-10 Mei lalu, Kiai Marzuki dipilih 10,7% responden dalam simulasi enam nama.

Perolehan angka ini mengejutkan banyak orang mengingat nama Kiai Marzuki masih baru dalam percaturan politik di Jatim, dibandingkan 5 nama lain. Mereka adalah Khofifah (42,1%), Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad (13,8%, Bupati Sumenep Achmad Fauzi (11,2%), Ketua Golkar Jatim Sarmuji (10,9%), juga kader PKB Ida Fauziyah (9,2%).

Apa yang membuat elektabilitas Kiai Marzuki langsung menembus 10%?

Kiai Mukhlas Syarkum, aktivis NU yang juga penulis buku Ensiklopedi KH Abdurrahman Wahid, menilai bahwa pilgub Jatim tahun ini menjadi lebih menarik justru karena munculnya Kiai Marzuki. Dia adalah sosok baru yang relatif belum terlihat sebagai politikus.

Kiai Marzuki sebelumnya lebih dikenal sebagai Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Sebagai mantan pimpinan tertinggi NU di Jatim, sosoknya yang mengakar di sebagian kalangan pemilih nahdliyin tak bisa dinafikkan begitu saja.

Baca Juga:  Harlah ke-25, PKB Targetkan Raih Kesuksesan di Pemilu 2024

Keputusan PBNU memecat Kiai Marzuki di tengah masa tugas – yang belum pernah ada preseden sebelumnya -, dinilai menambah simpati warga NU, yang sangat mungkin diungkapkan lewat dukungan dalam pemilihan gubernur nanti.

”Bila Kiai Mustamar maju atau dicalonkan, sudah pasti suara warga NU terbelah. Mau ikut Bu Khofifah, ketua umum Muslimat yang sudah seperempat abad menjabat, atau ikut Kiai Marzuki mantan ketua PWNU?” tutur Kiai Mukhlas dalam dialog di saluran Youtube Padasuka TV, dikutip Rabu (29/5/2024).

Meskipun demikian, Kiai Mukhlas melihat keunggulan Kiai Marzuki adalah pada “kebaruan” sosoknya dalam kancah politik Jatim. Dia bisa tampil menjadi sosok yang bisa menawarkan harapan baru, ketimbang Khofifah yang sudah kali kelima keempat kalinya mengikuti kompetisi Pilgub Jatim.

Baca Juga:  Cak Imin Beberkan Soal Koalisi PKB dan PBB

”Masuknya Kiai Marzuki membuat demokrasi di Jatim jauh lebih dinamis karena diusung partai yang dominan di Jatim. Mungkin masih di bawah Bu Khofifah, tetapi angka hasil survei itu modal yang signifikan untuk mengejar ketertinggalan karena diperoleh hampir tanpa sosialisasi,”  lanjut Kiai Mukhlas.

Bagi PKB yang memang berniat mencalonkan Kiai Marzuki, hasil survei terakhir ARCI tentu menggembirakan. Hal ini bisa menjadi modal kuat dalam proposal pembentukan koalisi. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengakui sedang mempersiapkan Kiai Marzuki untuk Pilgub Jatim.

”Kami sedang konsolidasi ya, untuk persiapan, nanti kita lihat,” kata Cak Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2024).

Koalisi PKB-PDIP

Sementara itu, analis meyakini koalisi PKB-PDIP bisa membendung dominasi Khofifah Indar Parawansa Pilgub Jatim nanti. Ini lantaran PKB dan PDIP merupakan partai “penguasa Jatim” selama ini, yang dipertegas dengan hasil pemilihan anggota legislatif 2024.

Menurut Direktur ARCI Baihaki Sirajt, akan sangat mumpuni jika dua partai ini bergabung dan menciptakan koalisi melawan petahana. “Ibaratnya koalisi semangka, nasionalis-relijius. Kalau bisa terwujud, ini akan menjadi kekuatan yang sepadan bagi koalisi Khofifah,” ujar Baihaki.

Baca Juga:  Gus Muhaimin: Ponpes Sunan Drajat Layak Jadi Percontohan Nasional

Baihaki mengakui elektabilitas Kiai Marzuki cukup tinggi dalam simulasi pasangan. Namun, angka tertinggi ketika dipasangkan dengan kader PDIP, ketimbang dengan kader PKB.

Menurut Baihaki, menurut hasil survei ARCI, pasangan Marzuki Mustamar-Achmad Fauzi Wongsojudo mempunyai elektabilitas 31,9%. Angka ini lebih tinggi ketika Kiai Marzuki dipasangkan dengan mantan Bupati Lumajang Thoriqul Haq atau Ida Fauziyah.

PKB Jatim sendiri mengakui membuka peluang untuk bergandengan dengan PDIP di Pilgub Jatim 2024. Bendahara PKB Jatim Fauzan Fuadi mengatakan, partainya terus menjalin komunikasi dengan beberapa partai, termasuk PDIP. Menurut dia, peluang koalisi PKB-PDIP sangat terbuka.

“Kita lihat saja nanti. Belum ada janur kuning melengkung semua hal bisa terjadi,” ujar Fauzan saat dikonformasi wartawan, Selasa (28/52024).

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda