Diddy Tuduh FBI Bocorkan Bukti Video untuk Rusak Reputasinya Jelang Persidangan
Jakarta, Deras.id – Drama hukum yang melibatkan rapper terkenal Sean ‘Diddy’ Combs semakin memanas. Melalui pengacaranya, Diddy melontarkan tuduhan serius terhadap Biro Investigasi Federal (FBI). Diduga, FBI secara sengaja membocorkan bukti video yang dapat merusak reputasi Diddy menjelang persidangan.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh tim kuasa hukum Diddy, disebutkan bahwa kebocoran video tersebut merupakan bagian dari upaya sistematis untuk memengaruhi opini publik dan mendiskreditkan klien mereka, terutama dalam membela diri terhadap tuduhan ini.
“Daripada menggunakan rekaman video sebagai bukti persidangan, bersama dengan bukti lain yang memberikan konteks dan makna, para agen menyalahgunakannya dengan cara yang paling merugikan dan merusak. Pemerintah tahu apa yang mereka miliki, rekaman video yang sangat menyedihkan dengan memperlihatkan Sean Combs yang mengenakan handuk, memukul, menendang, dan menyeret seorang wanita di depan kamera di lorong hotel,” ujar kuasa hukum Diddy.
Rekaman video CCTV memperlihatkan bahwa rapper tersebut terlibat dalam pertengkaran fisik dengan mantan pacarnya, Cassie Ventura. Rekaman CCTV tahun 2016 itu diambil di dalam gedung Hotel InterContinental dan dirilis oleh CNN pada bulan Mei sebelum penangkapan pendiri Bad Boy Records tersebut.
Diddy mengakui bahwa saat itu pikirannya sangat kacau dan berada di titik terendahnya. Sedangkan pengacaranya, Marc Agnifilo dan Teny Geragos meminta agar video tersebut diblokir, jika pengadilan menemukan bahwa FBI berada di balik kebocoran video tersebut.
Di samping itu, pengacara Diddy mengklaim bahwa penggeledahan di kediaman kliennya di Los Angeles dan Florida pada 25 Maret lalu sengaja dilakukan di siang hari agar terliput media massa. Diketahui bahwa awak media telah hadir pada awal penggeledahan di Los Angeles yang menunjukkan bahwa FBI telah memberi tahu media sebelumnya.
Selain video bocor yang dibagikan ke CNN, kuasa hukum Diddy menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan upaya untuk merusak reputasi kliennya menjelang persidangannya yang tertunda. Pengacara Diddy meminta pengadilan untuk bertindak adil sesuai dengan kewenangan yang mereka miliki.
“Pemerintah telah mengetahui bahwa mereka dapat membocorkan informasi secara strategis tanpa hukuman. Pengadilan ini harus menggunakan kewenangannya untuk melarang taktik curang ini yang sangat merusak hak terdakwa pidana untuk mendapatkan pengadilan yang adil,” kata kuasa hukum Diddy.
Tuduhan ini tentu saja memicu kontroversi besar dan menimbulkan sejumlah pertanyaan. Apakah tuduhan Diddy benar? Jika benar, apa motif FBI melakukan hal tersebut? Dan bagaimana hal ini akan memengaruhi jalannya persidangan?
Kasus ini semakin memperumit situasi hukum yang dihadapi Diddy. Sebelumnya, Diddy telah menghadapi sejumlah tuduhan serius, termasuk pemerasan, perdagangan seks, hingga prostitusi.
Editor: Apr