Jakarta, Deras.id – Menyusul rencana ambisius Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam beberapa tahun ke depan, para ahli menggarisbawahi pentingnya peningkatan konsumsi listrik sebagai salah satu pilar utama dalam mendukung pertumbuhan tersebut.
Dalam sebuah diskusi ekonomi yang diadakan di Jakarta, sejumlah ekonom menyatakan bahwa kebutuhan listrik yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan industri dan kebutuhan masyarakat.
“Konsumsi listrik yang lebih tinggi mencerminkan aktivitas ekonomi yang lebih intensif. Ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan di sektor-sektor kunci seperti manufaktur dan layanan,” ungkap Dr. Arya Prabowo, seorang ekonom terkemuka.
Prabowo menekankan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, perlu ada upaya serius untuk memastikan pasokan listrik yang memadai dan berkelanjutan.
“Infrastruktur listrik yang kuat adalah fondasi untuk pertumbuhan ekonomi yang sehat. Tanpa pasokan listrik yang stabil, berbagai sektor akan terhambat,” tambahnya.
Salah satu strategi yang diusulkan adalah investasi dalam sumber energi terbarukan dan pengembangan infrastruktur listrik yang lebih efisien.
“Mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam sistem kelistrikan kita tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong inovasi,” kata Dr. Arya.
Selain itu, kebijakan yang mendukung penggunaan listrik secara efisien di sektor industri dan rumah tangga juga dianggap krusial.
“Dengan mengedukasi masyarakat dan pelaku industri tentang penggunaan energi yang efisien, kita bisa meningkatkan konsumsi listrik secara berkelanjutan tanpa membebani lingkungan,” tuturnya.
Pemerintah diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah nyata untuk meningkatkan infrastruktur kelistrikan, dengan harapan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian, target pertumbuhan ekonomi 8% yang diusulkan oleh Prabowo dapat terwujud, membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Editor : Dinda