Jakarta, Deras.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa sistem kesehatan Indonesia belum optimal sebab kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM). Saat ini Indonesia kekurangan dokter umum sekitar 120 Ribu.
“Sebenarnya yang paling ada di garda terdepan bukan soal dokter spesialis tapi dokter umumnya. Dokter umumnya saat ini jumlahnya yang ada di Indonesia itu sekitar 150 Ribu orang. Kita masih kekurangan 120 Ribu orang lagi,” kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono dalam keterangannya dikutip Deras.id, Rabu (18/9/2024).
Angka kebutuhan tersebut berdasarkan perhitungan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Menurut WHO, setiap negara harus mempunyai satu dokter untuk setiap 1.000 penduduk. Oleh sebab itu, Indonesia dinilai butuh ratusan ribu dokter umum sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan.
“Rasionya adalah 0,47 per 1.000 penduduk. Nah, 120 ribu (defisit) ini harus terpenuhi secepat mungkin,” tutur Dante Saksono.
“Sedangkan pendidikan dokter umum yang diproduksi oleh institusi pendidikan fakultas kedokteran di Indonesia 1 tahun hanya menghasilkan 12.000 orang. Jadi, kalau kita tidak melakukan apa-apa kebutuhan ini baru akan tercapai 10 tahun yang akan datang,” imbuhnya.
Tidak mudah untuk memperbanyak dokter umum, pasalnya fakultas kedokteran di Indonesia hanya menghasilkan sekitar 12 Ribu orang per tahun. Namun, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, maka kebutuhan dokter tersebut perlu segera dipenuhi guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Ia menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan kuota dokter tersebut Kemenkes mendorong supaya kuota penerimaan kuliah kedokteran umum dari kampus yang sudah ada dibuka seluas-luasnya, membuka fakultas kedokteran baru dengan menggunakan sistem akademik survei, serta memberikan beasiswa kepada putra-putra terbaik di daerah untuk bisa melanjutkan pendidikan dokter di tempat-tempat yang ada pendidikan dokter dengan syarat dia harus kembali lagi.
Editor: Ifta