Washington, Deras.id – Amerika Serikat (AS) tengah dilanda cuaca ekstrem yang mematikan. Pemerintah meminta masyarakat tetap diam di rumah dan memaksa otoritas di seluruh negeri untuk membuka pusat pemanasan di perpustakaan dan kantor polisi.
“Tolong tetap dirumah dan tetap aman,” kata Gubernur Kentucky, Andy Beshear di Twitter, Sabtu (24/12/2022).
Diketahui asal badai tersebut dari Montana ke Texas mengarah ke timur. Sekitar 240 juta orang lebih terdampak dari badai tersebut, tiga diantaranya meninggal.
Kemudian, tempat terdingin di negara itu adalah kota Havre di Montana Utara. Suhunya diperkirakan turun dari minus 39 naik menjadi minus 20 derajat celcius.
“Sekarang lebih dingin, tapi ya saya rasa di luar dingin,” kata Tyler Schaub, Manajer Rod’s Drive Inn.
“Kami sudah terbiasa, tapi meskipun begitu sebaliknya jangan tinggal di luar terlalu lama,” tambahnya.
Di sisi lain, sistem energi negara sangat dibutuhkan karena meningkatnya permintaan pemanas dan kerusakan terkait badai pada jalur transmisi. Sebanyak 1,5 Juta rumah dan bisnis dibiarkan tanpa listrik.
Tidak hanya itu, cuaca ekstrem juga mengakibatkan wisatawan gagal melakukan perjalanan udara. Diketahui cuaca ekstrem ini mengakibatkan bandara di seluruh AS tutup.
Menurut data dari Flight Aware, beberapa bandara seperti Seattle Chicago O’Hare, New York LaGuardia, Denver, dan Detroit bahkan melakukan pembatalan penerbangan terbanyak akibat cuaca ekstrem.
Penulis: Andre l Editor: Ifta