Aceh Timur, Deras.id – Banjir bandang merendam wilayah Aceh Timur dan Subulussalam di Provinsi Aceh. Banjir terjadi pasca hujan lebat hingga menyebabkan sungai meluap ke pemukiman warga.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Aceh Timur sebanyak 50 kepala keluarga terdampak dan banjir sejak Senin (31/1//2022).
Warga memilih mengungsi ke rumah keluarga dan kerabat karena ketinggian air mencapai sekitar 2 meter.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, wilayah yang terendam banjir yakni Gampong Pante Kera dan Gampong Batu Sumbang di Kecamatan Simpang Jernih, dan Gampong Jering di Kecamatan Serba Jadi.
“BPBD Kabupaten Aceh Timur langsung menuju lokasi terdampak untuk melakukan penanganan bencana seperti melakukan asesmen, mengevakuasi warga ke tempat lebih aman dan terus bersiaga memantau perkembangan banjir di beberapa lokasi terdampak,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya dikutip Rabu (2/11/2022).
Genangan banjir di Subulussalam rendam tiga desa di Kecamatan Sultan Daulat, yakni Jabi-Jabi, Sigrun dan Suka Maju.
“Data yang diterima Pusdalops BNPB, sebanyak 245 kepala keluarga dan 245 unit rumah warga tergenang air dengan ketinggian bervariasi antara 10 hingga 100 centimeter. Belum ada laporan terkait pengungsian maupun korban jiwa akibat peristiwa ini,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa BPBD Kota Subulussalam melakukan penanganan bencana sejak terjadi banjir. Selain itu telah melakukan pendataan dan bersiap siaga serta monitoring di lokasi terdampak guna memantau debit air dan melakukan penanganan lebih lanjut.
Diketahui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir untuk wilayah di Aceh.
Wilayah rawan cuaca ekstrem itu yakni Aceh Singkil, Aceh Besar, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Aceh Tamiang, Lhokseumawe, Bener Meriah, Langsa, dan Pulau Aceh.
Selain itu Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Tenggara, Simeulue, Tangse, Pidie Jaya, Lhokseumawe, Bireuen, dan Bener Meriah.
“Merespons potensi cuaca ekstrem yang masih akan terus terjadi, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana, untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana akibat dari cuaca ekstrem,” pinta Abdul Muhari.
Penulis: Hilal | Editor: Dian