Jakarta, Deras.id – Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menjadi komitmen internasional untuk menahan laju pemanasan global. Target penurunan emisi tahun 2022 sebesar 91 Juta Ton dengan realisasi sebesar 91,5 Juta Ton.
“Untuk penurunan emisi, track record kenaikan rutin ditorehkan. Pada tahun 2019 realisasi penurunan emisi 54,8 juta ton dari target 51 juta ton. Tahun 2020, target 58 juta ton, realisasi 64,4 juta ton. Selanjutnya tahun 2021, target 67 juta ton sementara realisasi 70 juta ton. Terakhir, tahun 2022, target penurunan emisi sebesar 91 juta ton dengan realisasi 91,5 juta ton,” bunyi keterangan tertulis pada akun resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dikutip Deras.id, Selasa (31/1/2023).
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) penurunan emisi karbondioksida sektor ESDM sejak tahun 2019 selalu melebihi target yang telah ditetapkan.
“Progress penurunan emisi tahun 2022 cukup baik, target bisa dilampaui sedikit. Di tahun 2023 mendatang tentu saja akan ada penambahan-penambahan target penurunan emisi di sektor energi,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dalam keterangan tertulis pada akun resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi GRK dengan usaha sendiri sebesar 29%, sedangkan dengan bantuan internasional pada tahun 2030 sebesar 41%. Kementerian ESDM dalam memenuhi target tersebut, telah melakukan berbagai aksi mitigasi. Komitmen Indonesia diperkuat melalui dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) yang disampaikan kepada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
Penulis: Risca l Editor: Ifta