Jakarta, Deras.id – Pemerintah akan kembali membuka lowongan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) dengan total formasi 2,3 Juta atau persisnya 2.302.543 di tahun 2024. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas berharap tenaga honorer dapat terserap maksimal dalam rekrutmen tersebut.
“Untuk kebutuhan instansi pusat saya mulai dari agak awal kebijakan pengadaan CASN 2024 difokuskan pada pelayanan dasar yang totalnya 2.302.543 yang terdiri 690.822 itu adalah CPNS umum atau fresh graduate yang telah lama tidak dibuka untuk ini dan 1.605.694 untuk PPPK,” jelas Menteri PAN-RB, Abdullah Azwar Anas kepada wartawan dikutip Deras.id, Senin (8/1/2023).
Anas menyampaikan bagi honorer yang melamar akan mengikuti proses terlebih dahulu, termasuk audit data dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Ia berharap dalam proses audit data tidak ada kesalahan yang terjadi.
“Kemarin BPKP kan melakukan audit. Kita kan sudah sampaikan dulu ada SPTJM (Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak) bagi mereka yang ikut dipersilakan ikut, tapi jika ditemukan syarat-syaratnya atau ijazahnya tidak sesuai tentu akan di take down,” tutur Abdullah Azwar Anas.
Pada CASN 2023, PANRB menemukan tenaga honorer yang tidak lolos seleksi karena data tidak akurat. Proses verifikasi berkas di BPKP menjadi penentu bagi honorer yang sudah lama bekerja di pemerintah daerah agar bisa lolos seleksi CASN 2024.
“Harapan saya datanya benar. Karena kemarin ditemukan beberapa datanya tidak benar, tidak sesuai dengan ijazahnya. Itu BPKP yang akan urus. Harapan kami, teman-teman yang sudah mengabdi sudah lama dengan baik dan benar serta memenuhi syarat-syarat mestinya mereka punya hak (menjadi PNS),” ucap Abdullah Azwar Anas.
Jadwal pendaftaran CPNS 2024 belum secara resmi dirilis oleh pemerintah. Seleksi CPNS kemungkinan akan dimulai pada bulan Maret atau April 2024.
“Bulan ini kan tidak otomatis langsung direkrut. Kan ada proses pengumuman, proses A, B, C, D. Bisa jadi Maret atau April baru (dibuka seleksi),” ungkap Abdullah Azwar Anas.
Diketahui, instansi pusat mendapat formasi kebutuhan 429.183 yang terdiri atas 207.247 calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan 221.936 bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Formasi tersebut merupakan gabungan untuk guru, dosen, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.
Formasi instansi daerah sebesar 1.867.333 yang terdiri atas 483.575 CPNS dan 1.383.758 PPPK. Formasi PPPK di instansi daerah dialokasikan untuk guru sebanyak 419.146, tenaga Kesehatan sebesar 417.196, serta 547.416 formasi untuk tenaga teknis.
Sedangkan alokasi untuk sekolah kedinasan, pemerintah membuka 6.027 formasi pada 2024. Formasi instansi daerah lebih besar dari instansi pusat karena komposisi ASN memang lebih banyak di daerah.
Penulis: Risca l Editor: Ifta
