Jakarta, Deras.id – Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menjelaskan cadangan devisa Indonesia meningkat pada akhir tahun 2022. Hal itu disebabkan oleh penerimaan pajak, jasa, dan penarikan pinjaman pemerintah.
“Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2022 mencapai 137,2 Miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2022 sebesar 134,0 Miliar dolar AS. Peningkatan posisi cadangan devisa pada Desember 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman pemerintah,” kata Erwin Haryono dalam keterangan tertulis pada akun resmi Bank Indonesia dikutip Deras.id, Sabtu (7/1/2023).
Erwin menyampaikan dari capaian cadangan devisa tersebut mampu memberikan dukungan terhadap ketahanan sektor eksternal, menjaga kestabilan makroekonomi, dan sistem keuangan. Ia juga menyebutkan bahwa angkanya mencapai standar kecukupan internasional.
“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” ujar Erwin Haryono.
Sebagai informasi, BI melihat cadangan devisa tetap memadai dengan dukungan stabilitas serta prospek ekonomi yang terjaga. Selain itu juga adanya berbagai respon dari kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.
Penulis: Risca l Editor: Ifta
