BeritaNasional

Bus Lintas Batas Indonesia – Timor Leste Beroperasi, Ini Besaran Tarifnya

Kupang, Deras.id – Bus lintas batas Indonesia-Timor Leste dengan rute Kupang-Dili mulai beroperasi. Angkutan Lintas Batas Negara (ALBN) ini diharapkan dapat membantu memudahkan mobilitas warga di kedua negara.

Bus yang beroperasi 5 unit bus dengan kapasitas 24 tempat duduk dari Operator Bus Indonesia dan 5 unit bus dengan kapasitas 34 dari Operator Bus Timor Leste.

Operator yang melayani dari Indonesia yaitu Perum Damri dan PO Bagong Transport. Sedangkan dari Timor Leste yaitu Hamutuk Babadok Translog, LDA.

Fasilitas bus yakni AC dan toilet, AC dan non toilet serta AC dengan toilet dan WIFI. Sementara itu rute awal keberangkatan dari Terminal Bimoku Kota Kupang melintasi daerah Soe-Kefamenanu-Atambua-PLBN Motaain dan titik akhir tujuannya di Dili Timor Leste.

Baca Juga:  Hamas Balas Serangan Israel di Jenin, Satu Tewas

Tarif ALBN ini untuk operator bus Indonesia dengan fasilitas AC sebesar Rp350.000, dan dengan fasilitas AC dan toilet sebesar Rp375.000. Sedangkan operator bus Timor Leste dengan fasilitas AC, toilet, WIFI, mobile charge dan TV dikenakan tarif sebesar USD40-60.

Operasional ALBN ini ditandai dengan penandatanganan SOP MoU On Cross Border Movement by Commercial Buses and Coaches.

Penandatanganan dilakukan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno bersama Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat dan Direktur Jenderal Transportasi dan Komunikasi Timor Leste, Constantino Ferreira Soares.

“Penandatanganan pagi ini sebagai implementasi visi Presiden Jokowi yakni pembangunan yang merata dan berkeadilan salah satunya dengan membangun wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) termasuk perbatasan,” kata Hendro Sugiatno usai peresmian di Terminal Bimoku, Kupang, NTT.

Baca Juga:  Akibat Kasus Pembunuhan, 8 Pemain Rugbi di Argentina Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup

Ketentuan ini dituangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

Dia menjelaskan, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dan membangun sarana dan prasarana termasuk moda transportasi di kawasan Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan kawasan sekitarnya termasuk perbatasan antara Indonesia-Timor Leste.

“Penandatanganan SOP dan MoU ini tentu sebagai upaya kedua negara untuk meningkatkan kerjasama bilateral di bidang transportasi dan ekonomi sebagaimana tertuang dalam Nota Kesepahaman,” lanjutnya.

Hendro menyebut, kedepan akan dilakukan kerja sama angkutan barang.

“Kalau sekarang angkutan orang nanti ke depan angkutan barang karena potensi ekonomi perbatasan NTT-Timor Leste sangat luar biasa,” ujarnya.

Baca Juga:  Polisi Tegaskan 3 DPO Kasus Vina Tak Ada yang Berasal dari Keluarga Kepolisian

Hendro menambahkan bahwa berdasarkan pengalaman kerjasama bilateral transportasi darat sebelumnya dengan Malaysia maupun Brunei Darussalam dalam hal pelayanan ALBN telah memberikan dampak yang sangat positif dalam memperkuat daya saing dan pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan,” sambungnya.

Direktur Jenderal Transportasi dan Komunikasi Timor Leste, Constantino Ferreira Soares menyampaikan, kerjasama ini mengacu pada perjanjian yang disetujui oleh kedua negara dengan tujuan untuk menyatukan hubungan kerjasama yang sudah terjalin dengan baik.

“Dengan perjanjian yang ditandangani ini memberikan kesempatan bagi masyarakat dalam pemilihan moda transportasi untuk memobilisasi orang termasuk barang melintasi perbatasan antar kedua negara,” ujarnya.

Penulis: SN | Editor: Rifai

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda