Bahrain, Deras.id – Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengunjungi negara Teluk Arab Bahrain untuk pertama kalinya. Kunjungan tersebut dalam rangka menjalin hubungan perdagangan dan membuka kedutaan baru Israel.
“Menteri luar negeri dan saya sepakat bahwa kita harus bekerja sama untuk meningkatkan jumlah penerbangan langsung, pariwisata, volume perdagangan, dan investasi,” Cohen dalam upacara peresmian kedutaan baru Israel, seperti dikutip dari aljazeera.com, Senin (4/9/2023).
Kedutaan besar di ibu kota Manama akan menggantikan kedutaan pertama Israel yang dibuka pada tahun 2021. Sebelumnya, Israel menjalin hubungan diplomatik dengan Bahrain sebagai bagian dari Abraham Accords yang ditengahi Amerika Serikat.
Upacara pembukaan itu dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif al-Zayani yang mengatakan bahwa kedutaan baru ini mempunyai peran penting dalam meningkatkan kolaborasi antara kedua negara.
Cohen tiba di Bahrain pada hari Minggu, didampingi oleh delegasi bisnis lebih dari 30 perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, logistik dan real estate. Tidak hanya Bahrain, Israel juga menjalin hubungan dengan Uni Emirat Arab dan Maroko.
Di samping itu, Zayani menambahkan bahwa pembicaraannya dengan Cohen telah menghasilkan kesepakatan untuk memajukan hubungan di berbagai bidang, termasuk ekonomi, investasi, perdagangan dan lainnya.
Sebelumnya, Cohen bertemu dengan putra Mahkota Salman bin Hamad Al Khalif dan membahas pentingnya memajukan perjanjian perdagangan bebas dan proyek untuk menghubungkan pemuda di Israel dan Bahrain,” tambahnya.
“Kami berharap dapat memperluas lingkaran dan normalisasi ke negara-negara lain di kawasan ini,” pungkasnya.
Disisi lain, meskipun memiliki hubungan yang kuat dengan Israel, Bahrain dan UEA telah bergabung dengan negara-negara Teluk Arab lainnya dalam mengeluarkan serangkaian kecaman terhadap Israel.
Akan tetapi, perjalanan Cohen bertepatan dengan meningkatnya spekulasi mengenai kesepakatan normalisasi yang akan datang antara Israel dan Arab Saudi.
“Ada lebih banyak negara Arab dan Muslim yang menunjukkan minat untuk,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Riyadh dan Washington telah mengadakan pembicaraan mengenai kondisi Saudi untuk kemajuan normalisasi dengan Israel.
Penulis: Andre l Editor: Saiful