Kolaka Utara, Deras.id– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kolaka Utara mewaspadai terjadinya curah hujan tinggi yang berpotensi menimbulkan bencana alam. Pasalnya, terdapat 87 desa di Kolaka Utara yang masuk kategori daerah yang rentan terjadi bencana alam.
“Beberapa di antaranya memiliki track record terendam banjir, longsor hingga angin puting beliung. 60 sampai 70 persen dominan tergenang banjir akibat sungai meluap saat hujan deras karena wilayah kita dominasi perbukitan,” ujar Kepala BPBD Kolaka Utara Andi Faizal, Rabu (23/11/22) sore.
Jika mengacu data dan perkiraan BMKG puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023 mendatang. Saat ini terdapat 4 desa yang menjadi penanganan prioritas, karena abrasi Pantai Pakue dan pendangkalan Sungai Wilayah Seuwa, Rante Limbong, Awo dan Kalu-Kaluku.
“Estimasi anggaran Rp12 miliar untuk menormalisasi dan penanggulan. Hingga hari ini kami masih menunggu proposal itu disetujui BNPB,” tutupnya.
Sementara itu dari segi peralatan BPBD Kolaka Utara untuk saat ini bisa dikatakan mencukupi. Meski begitu, dari segi logistik sampai saat ini hanya mampu menanggulangi musibah atau bencana berskala kecil atau sifatnya darurat saja.
Penulis: Kusairi|Editor: Rifai