BMKG Ungkap Penyebab Banjir Bandang Tewaskan Puluhan Orang di Sumbar

 Jakarta, Deras.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab utama banjir bandang sejumlah wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) yang tewaskan puluhan orang. BMKG menyebut penyebab utama banjir bandang tersebut karena hujan deras berkepanjangan.

“Potensi hujan yang demikian itu teramati dapat berlangsung secara lebih intensif oleh karena ada fenomena Sirkulasi Sinklonik, atau pembentukan awan dan belokan angin lokal,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual, Minggu (12/5/2024).

Tim meteorologi BMKG akan segera mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di Sumbar. Peringatan ini ditujukan kepada masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan bencana seperti pesisir, pegunungan, dan perbukitan, untuk mewaspadai cuaca ekstrem mulai dari 9 hingga (12/5/2024).

“Dari rentetan ini puncaknya terjadi kemarin Sabtu, (11/5/2024) hujan berlangsung mulai dari sore hingga malam di atas 150/200 mm sehingga banjir bandang diikuti oleh lahar melanda Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang,” jelasnya.

Dwikorita juga menyebut bahwa lahar gunung berasal dari sisa-sisa erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang masih terdapat di lereng bagian puncak dan terbawa oleh air hujan, menyebabkan dampak di tiga kabupaten/kota sekitarnya. Meskipun Gunung Marapi tidak mengalami erupsi pada saat itu, namun hujan deras yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga tanggal (22/5/2024) atau setidaknya dalam tiga hari ke depan, memperburuk situasi.

“Jadi bukan saat itu Gunung Marapi erupsi tapi karena memang hujannya sangat deras, yang bahkan masih akan berlangsung hingga tanggal (22/5/2024) atau setidaknya dalam tiga hari ke depan,” ungkap dia.

BNPB melaporkan bahwa sampai dengan Minggu (12/5/2024) malam, 41 orang telah meninggal dunia akibat banjir bandang di sejumlah wilayah Sumatera Barat. Korban terbanyak tersebar di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang.  sebanyak 19 korban tewas di Kabupaten Agam, 15 korban di Kabupaten Tanah Datar, dan 7 korban di Kota Padang Panjang.

“19 Agam, 15 Tanah Datar dan 7 Padang Panjang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Minggu (12/5/2024) malam.

Banjir bandang di Kabupaten Agam dipicu oleh hujan lebat di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, dan Kecamatan IV Koto. Di Kabupaten Tanah Datar, banjir juga disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi.

Penulis: Putra Alam | Editor: Saiful

Exit mobile version