Jakarta, Deras.id –Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng Subang membantah kabar tentang pasien ibu hamil dan bayinya yang meninggal dunia akibat mendapat penolakan pelayan dari pihak RS Februari lalu. Pihak RSUD mengatakan pada saat itu ICU-nya penuh, sehingga tidak memungkinkan untuk menerima pasien baru.
“Kami tidak pernah menolak, cuma kondisinya memang sudah penuh saja ruangan ICUnya,” kata dr Ahmad Nasuhi selaku Direktur Utama RSUD Ciereng Subang, Selasa (7/3/2023).
Ahmad mengatakan, saat itu pasien dibawa keruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK). Namun, pada saat itu bidan diruang PONEK kaget karena pasien tersebut telah diberi tahu agar dibawa ke RS lain karena ruang ICU di RSUD Ciereng Subang sudah penuh.
“Akhirnya dibawa ke PONEK. Di PONEK kaget ini pasien yang mana, kan tadi dikasih tahu bahwa ICU penuh. Jadi dalam kondisi ini bukan kami menolak. Karena kalau dioperasi mau ditaruh dimana,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut, pihak RSUD Ciereng Subang pun meminta maaf kepada keluarga ibu hamil yang meninggal.
“Kami juga turut berdukacita yang sedalam-dalamnya, dan memang ini hal yang tidak terduga sebelumnya, dan kami juga dari sisi kemanusiaan memohon maaf, bukannya kami tidak berusaha, bahkan di IGD pun sudah dilakukan seperti itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada 16 Februari lalu, Kurnaesih (39) warga Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang, Subang, meninggal dunia bersama anak yang masih berada didalam kandungannya di RSUD Ciereng Subang.
Kejadian itupun menjadi ramai di media sosial lantaran meninggalnya ibu hamil tersebut diduga akibat mendapat penolakan pelayanan dan tidak mendapat penanganan dari pihak RSUD Ciereng Subang.
Penulis: Saiful | Editor: Rea