Jakarta, Deras.id – Bantuan sosial (bansos) untuk tahap awal sebelum Hari Raya Idul Fitri mulai disalurkan kepada 78 ribu Keluarga Risiko Stunting (KRS). Bantuan tersebut berupa daging ayam ukuran 1 ekor karkas atau sekitar 0,9-1,1 Kg dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir.
“Untuk tahap awal sebelum Idul Fitri ini bantuan akan disalurkan kepada 78 ribu KRS yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Barat. Secara keseluruhan, total bantuan sendiri akan didistribusikan di 7 provinsi dengan 3 provinsi lainnya yaitu Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Barat,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi kepada wartawan dikutip Deras.id, Minggu (16/4/2023).
Bansos tahap awal disalurkan kepada sekitar 68 ribu KRS yang berada di Provinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Kebumen, Banyumas, serta Banjarnegara. Selanjutnya sekitar 6 ribu KRS yang berlokasi di Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.
Lalu, sekitar 2 ribu KRS yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Sedangkan di Provinsi Jawa Barat sekitar 2 ribu KRS akan menerima bansos yang berlokasi di Cirebon, Bekasi, serta Bogor.
Bansos ini disalurkan guna memperkuat program penanganan stunting dan dapat menekan lonjakan inflasi di tengah naiknya permintaan bahan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Penyaluran dilakukan secara by name by address.
Pemerintah menugaskan BUMN Pangan ID FOOD untuk mengelola bantuan ini, sedangkan untuk pelaksanaannya bekerja sama dengan PT Pos Indonesia sebagai perusahaan logistik. PT Pos Indonesia menyiapkan sekitar 15 ribu karyawan dan mitra untuk membantu menyalurkan bantuan yang dilakukan secara serentak.
“Hari ini kami siap untuk menyalurkan bantuan telur daging ayam ini. Untuk tahap awal kita salurkan secara bertahap ke 78 ribu KRS di 4 provinsi hingga 19 April nanti,” kata Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R. Djoemadi.
Sebagai informasi, selama tiga bulan kedepan bansos telur dan daging ayam akan disalurkan kepada 1,4 juta KRS berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Penulis: Risca l Editor: Rifai