Bahaya Sleep Call bagi Kesehatan, Pasangan LDR Wajib Tau
Jakarta, Deras.id – Wah, yang LDR harus jaga-jaga, nih. Sleep call menjadi salah satu opsi melepas rindu bagi pasangan long distance relationship alias LDR. Mendengar suara pasangan yang sedang jauh sebelum kita tidur tentu menenangkan. Meski memiliki manfaat, terdapat bahaya sleep call yang patut diwaspadai.
Efek sleep call ini tidak selalu terjadi secara cepat. Namun, bisa memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan dalam jangka waktu panjang.
Apa itu sleep call?
Dimaknai secara harfiah, sleep call artinya panggilan tidur. Namun, pada penggunaannya bukan berarti menelepon seseorang untuk menyuruhnya tidur, ya. Sleep call merupakan istilah kekinian yang merujuk pada aktivitas menelepon dengan pasangan sebelum tidur. Baik sekadar menanyakan aktivitas sehari-hari maupun membicarakan banyak hal hingga salah satu dari pasangan tertidur.
Kegiatan sleep call ini bisa berlangsung selama berjam-jam. Beberapa warganet di media sosial bahkan memamerkan tangkapan layar durasi menelepon hingga semalam suntuk. Umumnya, sleep call dilakukan oleh pasangan long distance relationship, meski tidak menutup kemungkinan siapa saja juga melakukannya. Topik pembahasannya pun bisa random alias apa saja sesuai keinginan.
Bahaya sleep call
Potensi negatif makin besar ketika sleep call dilakukan secara berlebihan. Misalnya, setiap malam sleep call dengan durasi lama hingga fajar tiba. Hal tersebut tentu berpengaruh terhadap kesehatanmu. Beberapa bahaya sleep call yang harus diwaspadai yakni sebagai berikut.
Kurangnya jam tidur
Tidak bisa dipungkiri, bercengkerama dengan pasangan memang menyenangkan, apalagi saat rindu memuncak. Alhasil, kamu dan pasangan merasa enggan menutup telepon.
Padahal, tubuh memerlukan malam sebagai waktu istirahat yang efektif. Menghabiskan menit-menit di telepon tentu akan memakan jam tidur sehingga menyebabkan istirahatmu terganggu.
Kondisi ini dapat mempengaruhi produktivitasmu pada hari berikutnya. Waktu tidur yang berkurangpun berisiko membuatmu mengantuk seharian, bahkan walau sudah mencoba tidur siang, melansir Very Well Health.
Siklus tubuh terganggu
Selain karena memang tidak ingin tidur, cahaya dari layar ponsel juga dapat memengaruhi kemampuan untuk tidur. Penelitian dalam jurnal Behavioral Sleep Medicine menyebutkan bahwa cahaya ini dapat mengganggu atau menunda ritme sirkadian.
Ritme tersebut merupakan kemampuan tubuh dalam mengatur kebiasaan fisiologis berdasarkan waktu. Adanya paparan cahaya mengubah metabolisme tubuh (seperti insulin atau glukosa) dan pelepasan hormon (baik melatonin maupun kortisol). Padahal, hormon tersebut berpengaruh pada aktivitas tubuh. Melatonin misalnya, berperan penting untuk mengendalikan siklus bangun-tidur pada tubuh. Ketika terhambat, tubuh mengalami kelelahan ekstra ketika siang hari bahkan menyebabkan respons mudah marah.
Memicu sakit kepala
Meski masih pro kontra, radiasi ponsel dalam jangka panjang dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan. Keyakinan ini berasal dari ponsel yang memancarkan radiasi non-pengion tingkat rendah.
Sinar radiasi tersebut hanya muncul ketika digunakan. Satu-satunya efek yang terbukti adalah peningkatan panas. Ketika didekatkan pada tubuh, panas tersebut juga dapat menjalar ke kulit, melansir
Sound of Sleep.
Food and Drug Association sendiri membantah efek radiasi ponsel dapat menyebabkan kanker. Namun, Jagruti Rehabilitation Center mengungkapkan bahwa radiasi dengan sinyal transmisi sekitar 900 Hz dari ponsel dapat menyebabkan sakit kepala dan nyeri otot.
Cara mencegah efek negatif sleep call
Tenang, sobat LDR tetap bisa sleep call, kok. Tentu saja dengan memperhatikan durasi meneleponnya. Strategi berikut bisa kamu terapkan agar rindu tersampaikan dan waktu tidur tak berantakan.
Tetapkan jadwal panggilan, termasuk jam mulai, jam selesai hingga durasi panggilan.
Setelah sleep call selesai, jauhkan ponsel agar tidak tergoda berselancar dunia maya
Atur jadwal tidur yang konsisten, bahkan walau pada akhir pekan sisipkan panggilan di tengah aktivitas yang luang, seperti saat makan siang, untuk mengurangi durasi sleep call.
Penulis: Mas Ad l Editor: Apr