Baddrut Tamam Sebut Pamekasan Alami Peningkatan Prestasi

Pamekasan, Deras.id –  Baddrut Tamam mengungkapkan Kabupaten Pamekasan di bawah kepemimpinannya mengalami kemajuan yang signifikan diberbagai sektor. Salah satunya dibuktikan dengan banyaknya penghargaan dari berbagai instansi. , termasuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang menobatkan Pamekasan sebagai 10 besar kabupaten terinovatif di Indonesia.

“Diketahui kabupaten di Jawa Timur yang masuk 10 besar kabupaten terinovasi di Indonesia adalah Banyuwangi, Pamekasan, Mojokerto dan Situbondo, Alhamdulillah Pamekasan sudah tidak hanya bersaing dengan kabupaten di Madura, persaingan kita sudah dengan kabupaten di luar Madura,” ujar Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam dilansir dari laman resmi Pamekasan. Jum’at (7/04/2023).

Menurutnya, kesuksesan program yang direalisasikan pemerintah merupakan hasil kerja keras bersama semua stake holder, utamanya Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat di lingkungan Pamekasan Pamekasan. Termasuk pula dukungan masyarakat atas segala program yang dicanangkan pemerintah.

“Keseluruhannya berkat berkolaborasi untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, melayani, serta hadir di tengah-tengah masyarakat memberikan yang terbaik,” tandasnya.

Selain itu, kata Mas Tamam saat ini pertumbuhan ekonomi di Pamekasan mengalami peningkatan luar biasa. Ia menyebut pendapatan per kapita setiap tahun sudah meningkat dengan baik

“Perkapita per tahun Rp22 juta masing-masing orang, artinya rata-rata pendapatan orang Pamekasan per bulan Rp 1,9 juta sampai Rp 2 juta,” terangnya.

Lebih lanjut, Politikus PKB ini menjelaskan, salah satu faktor yang mendorong kesejahteraan masyarakat Pamekasan meningkat adalah berkembangnya usaha mikro kecil menengah melalui program Sepuluh Ribu Pengusaha Baru (Sapu Tangan Biru).

“Program  Sapu Tangan Biru merupakan program inovatif pemerintah dimana memberikan pelatihan usaha gratis, bantuan modal, bantuan alat hingga fasilitasi pemasaran,”pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Mas Taman menuturkan, tidak sedikit output dari pelatihan tersebut dapat meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam mengembangkan usahanya. Seperti usaha batik, produksi tas, songkok, sarung, dan makanan olahan lain sesuai dengan pelatihan yang diikuti.

Sehingga, perputaran uang masyarakat Pamekasan tidak seluruhnya keluar ke daerah lain, melainkan dapat berputar di Pamekasan lantaran stok produk tersedia.

“Sarung yang dipakai saya ini adalah produksi Palengaan, misalnya jelang lebaran seperti ini hampir semua masyarakat mau beli pakaian baru, kalau ada produk Pamekasan, maka kebutuhan sarung, sandal dan lain-lain dapat terpenuhi,” tandasnya.

Selain UMKM, tambah Bupati, faktor lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pamekasan adanya program pengobatan gratis atau Universal Health Coverage (UHC). Masyakat tidak lagi harus mengeluarkan biaya untuk berobat ke rumah sakit, puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS).

“Sehingga biaya pengobatan itu bisa untuk beli susu anak, beras, atau keperluan keluarga lain. Sekarang masyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk pergi berobat ke rumah sakit atau puskesmas,” tandasnya.

Penulis: Bahar | Editor: Saiful

Exit mobile version