Willington, Deras.id – Para pemimpin Australia dan negara tetangga seperti Papua Nugini, akan menyelesaikan perjanjian keamanan baru sebagai tantangan terhadap meningkatnya ketegasan China di wilayah Pasifik Selatan.
“Memperdalam ikatan pertahanan kita dan meningkatkan kerja sama keamanan nasional kita, dan mencapai kesimpulan cepat untuk negosiasi Perjanjian Keamanan Bilateral,” kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, dikutip dari abcnews.go.com, Kamis (12/01/2023) sore.
Sebelumnya, China menandatangani pakta keamanannya sendiri dengan Kepulauan Solomon. Hal itu menimbulkan kekhawatiran mengenai penumpukan militer di wilayah Pasifik Selatan.
Australia dan Papua Nugini belum merilis rincian perjanjian baru yang mereka rencanakan. Tetapi Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan, negosiasi akan selesai pada bulan April dan perjanjian itu akan ditandatangani pada bulan Juni.
Albanese mengatakan, perjanjian yang akan disepakati bersama didasarkan pada kepercayaan yang mendalam antara kedua negara.
“Australia dan Papua Nugini adalah tetangga terdekat, kami adalah sahabat terbaik,” kata Albanese.
Albanese mengatakan perjanjian itu akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan Papua Nugini, termasuk memperkuat sistem peradilan dan menyelesaikan tantangan hukum dan ketertiban.
“Dukungan untuk sektor hukum dan keadilan, termasuk pertukaran polisi dan militer,” pungkasnya.
Penulis: Mahfud | Editor: Rifai