Atasi Polusi Udara Jabodetabek, Menhub Usul Sistem 4 in 1

Jakarta, Deras.id – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengusulkan dibuatkan kebijakan untuk mengatasi masalah polusi udara di Jabodetabek yang semakin memburuk. Kebijakan tersebut yakni dengan menggunakan satu mobil untuk diisi 3 sampai 4 orang.

“Kendaraan-kendaraan ini banyak yang menggunakan satu orang atau maksimal 2 orang. Karena itu dipertimbangkan untuk membuat 3 in 1 atau jadi 4 in 1,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi kepada wartawan dikutip Deras.id, Selasa (15/8/2023).

Pertimbangan penerapan “4 in 1” ini dikarenakan tingkat utilitas kendaraan di Jabodetabek hanya digunakan oleh satu atau dua orang per kendaraan. Hal tersebut menyebabkan jumlah kendaraan semakin tinggi sehingga meningkatkan jumlah emisi gas buang ke udara.

Salah satu penyebab yang disoroti oleh pemerintah yakni masifnya penggunaan kendaraan pribadi. Sebagai orang bekerja di Jakarta dengan menggunakan mobil pribadi untuk satu orang. Sehingga disarankan kebijakan 3 in 1 atau 4 in 1.

“Jadi katakanlah mereka dari Bekasi, dari Tangerang, dari Depok, mereka bersama-sama ke kantor gantian mobilnya sehingga jumlahnya menurun,” ungkap Budi Karya Sumadi. 

Kementerian Perhubungan akan melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah serta Polri guna memperkuat penerapan uji emisi bagi kendaraan. Oleh sebab itu, pemerintah akan memperkuat penegakan hukum tentang syarat emisi bagi kendaraan yang ingin melintas di Jabodetabek.

“Jika kendaraan tidak lolos uji emisi, maka mereka tidak memiliki hak melakukan perjalanan di Jabodetabek,” kata Budi Karya Sumadi.

Cara lain untuk mengatasi polusi udara tersebut dengan cara mempercepat transisi ke kendaraan listrik. PLN sudah diminta untuk memperbanyak stasiun pengisian baterai kendaraan listrik.

Selain itu, dapat menggunakan transportasi massal yang tersedia makin banyak pilihannya. Transportasi tersebut meliputi LRT Jabodebek dan kereta cepat yang akan segera beroperasi. 

“Kita sudah ada MRT, kita sudah ada BRT, dan sudah LRT. Okupansi daripada MRT itu belum maksimal, jadi tercatat mestinya bisa 180 ribu per hari, sekarang MRT itu baru 80 ribu,” ujar Budi Karya Sumadi.

Penulis: Risca l Editor: Rifai

Exit mobile version