AS Balas Serangan Kelompok Iran di Suriah
Washington, Deras.id – Pasukan Amerika Serikat (AS) dan koalisi mengalami penyerangan yang dilakukan oleh kelompok milisi yang didukung Iran di Suriah dan Irak. Sebagai tanggapan atas serentetan serangan, AS melakukan penyerbuan di Suriah yang menargetkan tempat penyimpanan senjata.
“Serangan pertahanan diri yang tepat ini adalah respon terhadap serangkaian serangan yang sedang berlangsung. Namun, sebagian besar tidak berhasil menargetkan personel AS di Irak dan Suriah yang dilakukan oleh kelompok milisi dukungan Iran yang dimulai pada 17 Oktober,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari reuters.com, Jumat (27/10/2023).
Serangan tersebut terjadi sekitar pukul 04:30 pada hari Jumat di Suriah (01:30 GMT) di dekat Abu Kamal, sebuah kota Suriah yang berbatasan dengan Irak. Menurut pejabat AS serangan AS dilakukan menggunakan dua jet tempur F-16 dengan amunisi presisi.
Kemudian, serangan tersebut terjadi ketika ketegangan antara Israel dan Hamas meningkat, pasukan AS diserang 19 kali secara bertahap. Sedikitnya 21 pasukan AS menderita luka ringan, sebagian besar di antaranya mengalami cedera otak traumatis.
“Serangan yang didukung Iran terhadap pasukan AS tidak dapat diterima dan harus dihentikan. Jika serangan proksi Iran terhadap pasukan AS terus berlanjut, kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami,” tambah pernyataan tersebut.
Sebelumnya, pada bulan Maret pasukan AS juga telah melakukan beberapa serangan udara di Suriah terhadap kelompok-kelompok yang bersukutu dengan Iran. Hal itu dilakukan karena klaim kelompok tersebut atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan seorang kontraktor Amerika.
Lalu, presiden AS Joe Biden telah mengirim pesan kepada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang memperingatkan Teheran agar tidak menargetkan personel AS di Timur Tengah.
Amerika Serikat memiliki 900 tentara di Suriah dan 2.500 lainnya di negara tetangga Irak, membantu pasukan lokal untuk memerangi ISIS. Tahun 2014 ISIS telah menguasai sebagian besar negara itu, dan keberadaan pasukan AS adalah untuk mengantisipasi kebangkitan organisasi tersebut.
Penulis: Andre I Editor: Saiful