Johannesburg, Deras.id– Terjadi insiden kebakaran di kota Johannesburg, Afrika Selatan, sedikitnya 12 orang tewas. Pihak layanan darurat mengatakan bahwa sejumlah orang masih hilang dan banyak mayat yang ditemukan telah terbakar hingga tidak dapat dikenali.
“Setidaknya 12 dari mereka yang tewas adalah anak-anak, yang termuda berusia satu tahun,” kata pejabat kota Johannesburg Mgcini Tshwaku kepada wartawan, seperti dikutip dari aljazeera.com, Kamis (31/8/2023).
Pihak berwenang belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut, namun Mgcini mengatakan bukti awal menunjukkan bahwa kebakaran tersebut bermula dari lilin.
“Penduduk menggunakan lilin dan api sebagai penerangan dan penghangat di musim dingin,” tambahnya.
Lebih dari 50 orang terluka, enam di antaranya berada dalam kondisi serius di rumah sakit. Pejabat layanan darurat sebelumnya telah mengatakan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah karena proses pencarian di lokasi kejadian hampir memakan waktu ebih dari 12 jam.
Para petugas juga mengatakan bahwa bangunan itu telah hancur menghitam karena jelaga dan masih membara ketika mereka tiba di lokasi.
“Pemandangan pagi ini berantakan, banyak mayat tergeletak di mana-mana,” kata Noma Mahlalela warga setempat.
Mahlalela juga menambahkan bahwa sebagian besar orang-orang yang tinggal di lokasi tersebut adalah orang asing.
Pada awalnya, para pejabat di Johannesburg menduga bahwa bangunan tersebut ditempati oleh penghuni liar. Namun, Lebogang Isaac Maile kepala departemen Pemukiman Manusia di provinsi Gauteng, mengatakan bahwa beberapa dari mereka yang meninggal mungkin adalah orang yang menyewa.
Pendudukan ilegal terhadap gedung-gedung bekas di pusat kota Johannesburg tersebar luas dan banyak yang dikatakan berada di bawah kendali sindikat kriminal. Gedung itu pernah digerebek oleh polisi pada tahun 2019, dan menangkap beberapa orang terkait pemungutan uang sewa secara ilegal.
Menurut pemerintah Gauteng, Johannesburg adalah salah satu kota paling tidak setara di dunia dengan kemiskinan yang luas, pengangguran dan krisis perumahan. Sekitar 15.000 tunawisma di wilayah tersebut.
Penulis: Andre l Editor: Saiful