BeritaPolitik

Anies Hargai Keputusan Partai Buruh yang Tak Beri Dukungan di Pilpres 2023

Jakarta, Deras.id – Bakal calon presiden Anies Baswedan menghargai keputusan Partai Buruh yang tak mendukung dirinya pada pilpres mendatang. Ia juga menghormati serta mendoakan Ketum Partai Buruh Saiq Iqbal.

“Kita hormati, hargai, dan semoga perjuangannya benar-benar bisa lurus lempeng sesuai aspirasinya masyarakat buruh. Saya mendoakan saja semoga beliau sukses di programnya,” kata Anies di Jakarta Barat pada Jumat (15/9/2023).

Anies mengaku tak masalah jika namanya dicoret dalam daftar konvensi capres dari Partai Buruh pada kontestasi pesta demokrasi tersebut. Ia berharap Partai Buruh di bawah kepemimpinan Said bisa tegak lurus dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Semoga Pak Said Iqbal dimudahkan dalam perjalanannya. Beliau adalah seorang aktivis yang banyak mendedikasikan waktunya untuk buruh dan sekarang memperjuangkan dengan membentuk Partai Buruh,” ujar Anies.

Baca Juga:  KAI Ganti Kursi Tegak Kereta Api Kelas Ekonomi

Sebelumnya, Partai Buruh telah mencoret nama mantan Gubernur DKI Jakarta yang muncul dalam konvensi bakal capres dan cawapres 2024. Partai Buruh pun menegaskan bahwa tidak akan mendukung Anies pada Pilpres 2024 mendatang.

“Keputusannya 11 September 2023 kemarin mengeliminasi Bapak Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024,” ucap Said Iqbal.

Said menjelaskan, bahwa partainya memiliki dua alasan untuk tak lagi memilih Anies sebagai capres yang akan datang. Pertama, juru bicara Anies yaitu Sudirman Said dinilai telah mengobok-obok Serikat Buruh KSPI dan SPM.

“Tidak berpolitik kecuali FSPMI dan KSPI, hanya dua serikat itu yang secara tegas dalam AD/ART-nya mendirikan Partai Buruh. Jadi di luar itu percaya sama saya, elite nggak bounding ke bawah. Jadi ya pepesan kosong dalam tanda petik tapi tetap menghormati,” tegas Said.

Baca Juga:  Terseret Kasus Penganiayaan Mario Dandy, Pengacara Amanda Buka Suara

Di sisi lain, Ketum PKB juga menanggapi terkait Partai Buruh yang enggan mendukung Anies sebagai bakal calon presiden. Menurutnya, hal tersebut hal yang wajar karena masing-masing partai memiliki aspirasi yang berbeda-beda.

“Nah soal partai buruh kan namanya juga partai. Aspirasinya bisa beda-beda, itu wajar saja,” pungkasnya.

Penulis: Fia l Editor: Ifta

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda