Anies-Gus Imin Diundang ke Ijtima Ulama 2023, Ini Alasannya
Jakarta, Deras.id – Pasangan calon presiden (capres) Anies Baswedan dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar alias Gus Imin diundang pada acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 2023 di Komplek Majelis Az-Zikra, Bogor pada, Sabtu (18/11/2023). Pihak panitia hanya mengundang pasangan Anies-Gus Imin karena keinginan para tokoh yang hadir di acara tersebut.
“Kita akan mengundang capres yang dekat dengan umat Islam yaitu Pak Anies Rasyid Baswedan dengan wakilnya. Insyaallah,” tutur Steering Committee (SC) Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 2023, Habib Muhammad bin Husein Al Athos kepada wartawan dikutip Deras.id, Jumat (17/11/2023).
Habib Al Athos telah mengonfirmasi kehadiran pasangan Anies-Gus Imin pada acara tersebut. Pasangan capres-cawapres dipastikan akan hadir pada Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 2023.
Paslon nomor 1 tersebut akan memaparkan visi dan misi yang diusung dalam pemilihan umum 2024. Selanjutnya para ulama dan tokoh yang hadir akan menilai visi misi mereka.
“Dan nanti juga akan memaparkan visi dan misinya untuk kemudian dinilai apakah memang layak untuk kemudian didukung oleh tokoh, oleh ulama, dan para tokoh nasional,” ujar Habib Muhammad bin Husein Al Athos.
“Sehingga nanti ulama dan tokoh akan melihat dan memaparkan bagaimana dan seperti apa visi-misi tersebut dan insya Allah yang bersangkutan telah fix akan hadir di dalam acara,” imbuhnya.
Selain itu, terdapat 5 pembahasan pokok yang akan dipaparkan Habib Muhammad yakni penanggulangan darurat LGBT nasional, sikap atas dukungan pembebasan Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina, rekomendasi kriteria kepemimpinan yang diharapkan menjadi panduan bagi umat Islam dalam memilih pemimpin, rekomendasi sikap dalam Pemilu 2024, dan keputusan lain-lainnya yang dianggap perlu dan mendesak diputuskan.
Kehadiran capres-cawapres tersebut akan menjadi penilaian akhir Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 2023 pada pasangan mana yang akan mereka dukung di Pemilu 2024.
“Calon yang nanti kita undang tersebut dan menjadi kesiapan di dalam bagaimana kemampuan dan kesiapan di dalam menerapkan visi misi tersebut untuk bisa menjawab dan menyelesaikan daripada problematika keumatan maupun kebangsaan tersebut,” ucap Habib Muhammad bin Husein Al Athos.
Penulis: Risca l Editor: Ifta