Anggota MPR RI Dorong Penguatan Semangat Kebhinekaan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

Deras.id, Bangkalan – Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Sekretariat PAC Gerindra Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, dengan mengangkat tema strategis “Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.” Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh adat, pemuda, pendidik, dan aktivis komunitas, yang memiliki kepedulian terhadap penguatan nilai-nilai kebangsaan di tengah keberagaman sosial.
Forum ini menghadirkan Anggota MPR RI, R.H. Imron Amin, S.H., M.H., yang dikenal sebagai Ra Ibong, sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, Ra Ibong menegaskan bahwa Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, melainkan filosofi hidup bangsa Indonesia yang menjiwai seluruh sendi kehidupan bernegara. “Di tengah perbedaan suku, agama, dan budaya, semboyan ini menjadi pengikat moral dan sosial yang menjaga kita tetap satu dalam keberagaman,” ujarnya.
Ra Ibong juga menekankan bahwa Pancasila dan UUD 1945 menjadi landasan ideologis dan konstitusional dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 secara eksplisit menjamin kebebasan beragama dan beribadat, serta menegaskan pentingnya penghormatan terhadap keyakinan masing-masing warga negara. Nilai-nilai ini harus terus disosialisasikan agar tidak hanya dipahami secara formal, tetapi juga dihayati dalam praktik sosial.
Dalam sesi diskusi, peserta menyampaikan aspirasi dan pengalaman nyata terkait tantangan menjaga harmoni sosial di lingkungan masing-masing. Tokoh agama menekankan perlunya memperkuat forum lintas iman yang melibatkan generasi muda dan lembaga pendidikan. Perwakilan pemuda menyampaikan gagasan kampanye digital bertema toleransi dan kebhinekaan sebagai respons terhadap maraknya disinformasi dan ujaran kebencian di media sosial.
Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya membangun generasi bangsa yang berintegritas melalui pendidikan karakter berbasis nilai kebangsaan. “Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya tentang menerima perbedaan, tetapi juga tentang membangun keadilan sosial dan solidaritas antar warga negara,” tegas moderator dalam penutupan diskusi.
Sosialisasi ini menghasilkan sejumlah rekomendasi masyarakat, di antaranya perlunya penguatan kurikulum pendidikan berbasis Empat Pilar, dukungan terhadap gerakan toleransi lokal, serta sinergi antara MPR, pemerintah daerah, dan komunitas dalam membangun ruang sosial yang inklusif dan responsif terhadap dinamika lokal.
Dengan semangat yang ditanamkan melalui Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh komponen bangsa untuk terus menjaga persatuan, memperkuat identitas kebangsaan, dan mendorong lahirnya generasi muda yang tidak hanya cerdas dan terampil, tetapi juga berintegritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan. (fb/kf).