Sri Langka, Deras.id – Krisis ekonomi yang dialami Sri Langka menyebabkan pemangkasan di sektor militer. Kementerian pertahanan mengungkapkan tujuan pemangkasan untuk kekuatan pertahanan yang sehat dan seimbang.
“Tujuan keseluruhan dari cetak biru strategis adalah untuk membicarakan kekuatan pertahanan yang sehat secara teknis dan taktik dan seimbang,” isi pernyataan kementerian itu yang dikutip dari chanelnewsasia.com, Jumat (13/1/2023).
Negara tersebut masih belum pulih dari krisis ekonomi. Makanan dan bahan bakar membuat kehidupan masyarakat menjadi sengsara. Presiden Ranil Wickremesinghe telah menaikkan pajak dan memperlakukan pemotongan pengeluaran.
Hal itu dilakukan untuk memperlancar pengesahan bailout dana moneter internasional yang diharapkan dapat membayar hutang negara.
Kementerian pertahanan mengumumkan akan memberhentikan 65.000 tentara dari 200.000 selama setahun. Pemotongan tersebut merupakan bagian terbesar dari rencana untuk mengurangi pasukan darat Sri Langka.
Untuk diketahui, Sri Langka memperingatkan minggu ini bahwa pendapatannya hampir tidak cukup untuk membayar pegawai negeri dan pensiunan. Perekonomian menyusut sekitar 8,7 persen tahun lalu.
Penulis: Andre | Editor: Rea