Palestina, Deras.id – Seorang aktivis Palestina Issa Amro mengalami penindasan dari tentara Israel di Tepi Barat. Beredar sebuah video memperlihatkan tentara Israel yang membawa senjata lalu memukuli Issa Amro tanpa henti.
“Saya ditahan dan dipukuli dengan kejam oleh seorang tentara Israel di Hebron. Saya menunjukkan kepada penulis terkenal Amerika Lawrence wright pendudukan Israel dan apartheid di kota asal saya,” tulis Issa di twitter@Issaamro, Jumat (17/2/2023).
Setelah video seorang tentara Israel yang menyerangnya viral, Issa mengatakan tanggapan Israel memberi lampu hijau kepada tentara lain untuk melakukan hal yang sama sementara dia tetap takut akan nyawanya.
“Saya berada di bawah hukum militer tanpa hak asasi manusia,” tambahnya.
Kemudian, pasukan Israel menahan 24 warga Palestina dari berbagai bagian Tepi Barat yang diduduki, mereka juga secara frontal memasuki dan menggeledah rumah-rumah warga Palestina.
Pasukan tersebut menggeledah dengan dalih mencari warga Palestina yang “dicari” sehingga memicu bentrokan dengan warga. Penggerebekan ini terjadi juga di daerah-daerah di bawah kendali Otoritas Palestina, dilakukan tanpa perlu surat perintah penggeledahan.
Menurut angka terbaru dari Addameer, dukungan tahanan Palestina dan Asosiasi Hak Asasi Manusia (HAM) saat ini ada 4.780 tahanan politik Palestina di penjara dan pusat penahanan Israel. Jumlah ini mencakup sekitar 915 warga Palestina yang ditempatkan di bawah penahanan administrative, yang memungkinkan penahanan warga Palestina tanpa dakwaan.
Sebagai informasi, penangkapan warga Palestina bukanlah hal baru. Sejak tahun 2017 lebih dari 800.000 orang Palestina telah dipenjara atau ditahan oleh pasukan Israel.
Penulis: Andre l Editor: Rea