Akibat Konflik Timur Tengah, Perekonomian Dunia Terancam
Riyadh, Deras.id – Pada pertemuan penting di Arab Saudi, para pemodal terkemuka Wall Street menyampaikan nada pesimisnya terhadap ekonomi global. Acara tahunan yang dihadiri oleh presiden Bank Dunia Ajay Banga mengatakan bahwa ketegangan geopolitik yang meningkat akibat konflik Timur Tengah merupakan ancaman terbesar bagi perekonomian dunia.
“Ada begitu banyak hal yang terjadi di dunia dan geopolitik dalam perang yang Anda lihat dan apa yang baru saja terjadi di Israel dan Gaza. Pada akhirnya, Ketika Anda menggabungkan semua ini, saya pikir dampaknya terhadap perekonomian pembangunannya bahkan lebih serius lagi,” kata Banga, seperti dikutip dari reuters.com, Selasa (24/10/2023).
Pertemuan tahunan itu biasanya digunakan oleh para peserta untuk membangun hubungan dengan beberapa perusahaan terbesar Arab Saudi. Dana kegiatan tersebut juga diambil dari dana negara senilai $778 miliar, yang disepakati kerajaan tersebut untuk mengalihkan perekonomiannya dari minyak.
Namun, eskalasi antara kelompok Islam Hamas dan Israel ke dalam konflik yang lebih luas membanyangi acara yang dijuluki ‘Davos di Gurun’. Sebelumnya pertemuan tahunan para pemimpin dunia dan bos Perusahaan dilaksanakan di pegunungan Alpen Swiss.
Disisi lain, kepala eksekutif JP Morgan Chase Jamie Dimon mendorong Arab Saudi untuk tidak meninggalkan inisiatif yang dipimpin Amerika Serikat agar Kerajaan tersebut menjalin hubungan resmi dengan Israel.
“Terlepas dari apa yang terjadi di Israel, saya mendorong Anda semua untuk terus melakukan Upaya tersebut. Ini adalah salah satu-satunya cara untuk mencapai tujuan tersebut dengan adanya kepemimpinan dari Arab Saudi, untuk Masyarakat Timur Tengah,” kata Dimon.
Sebelumnya, Arab Saudi menunda rencana yang didukung AS untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, karena kebijakan luar negerinya.
Meskipun para pemodal terkemuka di dunia tidak banyak membahas konflik tersebut, dan mengedepankan pembahasan tentang topik-topik kecerdasan buatan (AI). Mereka menanggapi bahwa jika konflik tidak dapat diselesaikan, maka kita akan melihat kontraksi dalam perekonomian dunia.
“Tidak ada keraguan jila hal-hal ini tidak diselesaikan, hal ini mungkin berarti lebih banyak terorisme global, yang berarti lebih banyak lagi ketidakamanan, yang berarti masyarakat akan menjadi takut dan kita melihat kontraksi dalam perekonomian kita,” kata ketua dan CEO BlackRock Laurence Fink.
Penulis: Andre I Editor: Saiful