Selandia Baru, Deras.id – Setelah bencana alam yang melanda Selandia Baru, pemerintah mengumumkan seruan penggalangan dana internasional untuk pekerjaan rekonstruksi. Seruan itu menandai proyek pemulihan jangka panjang dan menargetkan ekspatriat kaya, bisnis dan kepada siapa pun yang memiliki kepedulian untuk Selandia Baru.
“Salah satu hal yang kami ketahui dari kejadian sebelumnya adalah bahwa ada orang-orang di luar negeri yang memiliki hubungan sangat kuat dengan Selandia Baru yang ingin dapat memberikan kontribusi,” kata Hipkins yang dikutip dari chanelnewsasia, Senin (27/2/2023).
Pemerintah Selandia Baru mengatakan bahwa rekonstruksi tersebut kemungkinan akan menelan biaya miliaran dollar agar pulih dari topan gabrielle. Hal ini karena sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat nasional melanda Selandia Baru.
Permohonan itu akan mengikuti model penggalangan dana gempa Christchurch tahun 2011, yang telah berhasil mengumpulkan lebih dari NZ$94 juta (US$57,94 juta). Selanjutnya, Hipkins menambahkan pemerintah sedang mengusahakan dari segala opsi untuk membayar rekonstruksi yang dihabiskan setelah gempa tersebut.
Diketahui, topan gabrielle menghantam bagian utara Selandia Baru pada 12 Februari. Badai memicu banjir bandang dan peringatan evakuasi di sekitar Auckland, kota terbesar di Selandia Baru dengan populasi sekitar 1,6 juta jiwa. Akibat bencana tersebut menyebabkan puluhan warga kehilangan saluran listrik dan infrastruktur negara mengalami kerusakan.
Kemudian, polisi Selandia Baru menambahkan bahwa delapan orang masih dalam pencarian akibat bencana itu.
“Terlepas dari itu, mencari delapan orang yang tersisa tetap menjadi prioritas polisi, dan staf kami menjelajahi semua jalan untuk mencoba dan menemukan mereka,” kata polisi.
Lanjut, sekitar 2.500 warga telah mengungsi ke tempat aman, dan pemerintah telah mengerahkan militer untuk membantu tim evakuasi. Tak hanya itu, jadwal penerbangan internasional juga ditutup untuk sementara.
Sebagai informasi, Selandia Baru saat ini berusaha untuk menghindari pengeluaran yang dapat memperburuk inflasi, setelah bank sentral menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 14 tahun terakhir dan direncanakan akan lebih banyak kenaikan yang akan datang.
Penulis: Andre l Editor: Rea