Jakarta, Deras.id – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam orasinya menyebut penegakan hukum di Indonesia tajam ke lawan, tumpul ke kawan.
“Bapak Ibu sekalian banyak yang merasakan praktik penegakan hukum yang seolah tajam ke bawah tumpul ke atas, tajam ke lawan tumpul ke kawan,” kata AHY dalam Milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke-21 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).
AHY juga menuturkan dalam orasi sambutannya yang seolah menyindir kasus penetapan tersangka terduga korupsi proyek BTS Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate yang tak lain Sekretaris Jenderal Partai NasDem, anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Menurutnya, yang dilakukan oleh penguasa saat ini adalah bentuk penyalahgunaan kekuasaan untuk menghabisi lawan politik.
“Kita tahu mengamankan kawan politik dari proses hukum adalah obstruction of justice atau menghalangi penegakan hukum. Sedangkan menggunakan instrumen hukum untuk menghabisi lawan politik namanya abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan,” ungkap AHY dalam orasinya.
“Kedua-duanya tidak sepatutnya terjadi di negeri tercinta ini,” imbuhnya.
AHY membandingkan fokus pemerintah kepada harga bahan pokok kebutuhan masyarakat, stagnansi kesejahteraan masyarakat dan lapangan pekerjaan tidak terlalu diperhatikan oleh pemerintah. AHY juga menyindir Kepemimpinan Indonesia saat ini lebih mementingkan proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang dampaknya tidak dirasakan oleh rakyat kecil.
“Sedangkan anggaran negara yang digelontorkan untuk pembangunan proyek-proyek mercusuar tidak bisa dirasakan langsung olah masyarakat kecil atau wong cilik,” ungkap AHY.
Selain itu, putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga menjelaskan terkait jumlah utang Indonesia yang meningkat drastis hingga Rp5.000 triliun sejak delapan tahun terakhir. Ia menyebut hal itu akan menjadi tantangan utama jika Anies Baswedan nantinya terpilih menjadi Presiden Indonesia.
“Di sisi lain hutang Indonesia terus membengkak, lebih dari Rp7800 triliun. Bertambah lebih dari Rp5.000 triliun sejak delapan tahun yang lalu jauh di atas keamanan fiskal negara kita,” jelasnya.
“Jadi Mas Anies Baswedan ini merupakan tantangan terbesar nanti jika insya Allah Tuhan menakdirkan Mas Anies menjadi Presiden Republik Indonesia,” tambahnya.
AHY hadir dalam Milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS) didampingi oleh beberapa pejabat teras Partai Demokrat seperti Teuku Rifki Harsya (Sekretaris Jenderal), Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas (Ketua Fraksi DPR RI) dan beberapa pengurus pusat Partai Demokrat lainnya.
Penulis: Fausi | Editor: Rifai