Rusia, Deras.id – Ahli patologi yang tergabung dalam tim identifikasi korban perang Rusia mengalami kesulitan dalam melakukan identifikasi korban perang invasi Rusia. Sistem identifikasi yang digunakan yakni dengan sampel DNA.
Banyaknya mayat yang tak terurus hingga membusuk mengakibatkan para ahli kesulitan dalam mengidentifikasi DNA.
“Kami mengirimkan fragmen tulang hingga sampel DNA genetic jasad pada laboratorium forensik, tapi terkendala sampel yang banyak dan mulai mengalami pembusukan,” Ujar Ahli Patologi Rusia, Podorozhnyy.
Dikutip dari BBC News, rata- rata kondisi jasad mengalami luka bakar hampir 90% lebih. Kondisi ini disebabkan karena ledakan bom yang mengakibatkan bagian tubuhnya terpotong – potong menjadi beberapa bagian. Terlebih, jasad tersebut mengalami pembusukan akibat dibiarkan terlalu lama.
Identifikasi ini dilakukan lantaran banyak keluarga yang mencari kerabat yang belum diketahui keberadaanya hingga saat ini.
Setidaknya terdapat 146 jenazah yang tidak teridentifikasi dengan jelas. Sehingga, para ahli melakukan tindak identifikasi jasad satu persatu. Selanjutnya dilakukan identifikasi genetik.
“Kita memerlukan bantuan dari masalah ini agar jasad yang telah ditemukan cepat teridentifikasi identitasnya,” imbuh Podorozhnyy.
Sebagai informasi, para ahli tidak hanya akan membantu mengidentifikasi jenazah, tetapi juga mendokumentasikan bagaimana mereka mati. Nantinya, hasil penyelidikan akan digunakan sebagai informasi yang dapat dimasukkan ke dalam penyelidikan kejahatan perang dunia.
Penulis: Lulu | Editor: Dian