BeritaNasional

Adopsi SIP UNDP, Pembangunan Desa Akan Dilakukan dengan Co-Creation

Jakarta, Deras.id – Pembangunan desa yang dilaksanakan dengan prinsip no one left behind akan dimaksimalkan dengan mengadopsi sistem Co-Creation salah satu poin dari metodologi Social Innovation Platforms (SIP) yang dikembangkan United Nations Development Programme (UNDP).

Sebab dengan Co-Creation maka kebutuhan dan masalah yang dihadapi masyarakat secara keseluruhan akan lebih banyak dieskplor sehingga menjadi acuan untuk melakukan pembangunan di desa.

Langkah ini dinilai Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar sekaligus akan memudahkan proses pembangunan berkelanjutan yang tepat sasaran karena keterlibatan semua unsur masyarakat sangat dihargai.

“No one left behind prinsipnya disini. Tidak boleh ada satupun warga desa yang terlewatkan partisipasinya dalam pembangunan desa,” ujarnya saat audiensi dengan Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

“Kami mengakui pentingnya pembangunan pedesaan Indonesia. Saya berharap bahwa dengan bekerja sama, kita dapat membuat kumpulan praktik terbaik yang memungkinkan kita memberdayakan komunitas ini secara demokratis dan memajukan pembangunan nasional dan tujuan pembangunan berkelanjutan,” imbuh Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini.

Metodologi SIP dikembangkan UNDP bersama Agirre Lehendakari Center (ALC) dengan beberapa langkah.

Selain Co-Creation, metodologi ini juga dilaksanakan dengan beberapa langkah lainnya yakni system mapping, listening process, collective sensemaking, prototyping, dan scaling. Kompleksitas ini merupakan upaya pendekatan berbeda dengan lainnya.

Sebab dilakukan pendekatan mendalam tentang apa saja yang benar-benar dibutuhkan seluruh warga.

SIP mulai diadopsi dan dilaksanakan Kemendes PDTT selama dua tahun terakhir di Gorontalo dan Sukabumi. Dinilai berhasil dan sangat berpengaruh pada pembangunan desa, hal ini akan dilanjutkan dengan skala yang lebih besar dan disandingkan dengan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD).

Langkah ini disambut baik UNDP yang menekankan persamaan prinsipnya dengan Kemendes PDTT untuk melibatkan semua aktor masyarakat dalam proses pembangunan desa.

Norimasa Shimomura juga optimis pembangunan di desa semakin merata dan tepat sasaran seiring dengan banyaknya kawasan yang dibangun dengan metodologi tersebut.

“Melibatkan semua anggota komunitas sangat penting,” terang Shimomura.

“Dengan mengadopsi metodologi SIP, kami tidak akan membiarkan siapapun keluar dari proses perencanaan pembangunan desa. Upaya kami bergantung pada keterlibatan setiap anggota masyarakat, dan saya harap kami dapat melakukan hal yang sama di negara lain di kawasan ini dan sekitarnya,” tutupnya.

Penulis: Danu | Editor: Dian Cahyani

Show More
Dapatkan berita terupdate dari Deras ID di:

Berita Terkait

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Matikan AdBlock di Browser Anda, Untuk Menikmati Konten Kami