Semarang, Deras.id – Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Juwair Suntara mengatakan bahwa erupsi Gunung Merapi juga dirasakan oleh warga Kabupaten Semarang. Hal tersebut ditengarai oleh pesebaran abu vulkanik yang tertiup angin ke arah utara.
“Di beberapa kecamatan terlihat ada abu vulkanik, meskipun hanya tipis-tipis. Itu berdasarkan laporan dari masyarakat dan relawan BPBD,” kata Juwair dalam keterangannya, Senin (13/3/2023).
Oleh karenanya, Kepala BPBD Semarang mengimbau kepada masyarakat jika akan bepergian dari rumah untuk selalu menggunakan masker dan menjaga kesehatan. Hal itu dikarenakan dampak dari abu vulkanik yang berbahaya bagi gangguan pernapasan dan kesehatan mata.
“Bila bepergian keluar dari rumah diharapkan selalu mengenakan masker dan pelindung mata,” ungkapnya
Selama ini, Juwair juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Magelang untuk mengatisipasi adanya erupsi susulan dari Gunung Merapi
“Kami siap memberikan bantuan baik dalam hal sumber daya manusia maupun peralatan apabila dibutuhkan sewaktu-waktu. Karena bencana ini kan urusan kita bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Andi Gatot warga Semarang juga mengatakan bahwa abu vulkanik dari erupsi gunung Merapi sudah dirasakan semenjak minggu malam (13/03).
“Ya udaranya jadi sengak, tidak nyaman. Sekarang pakai masker lagi agar meminimalisir abu vulkanik saat bernapas,” ujarnya.
Abu vulkanik yang menimpa wilayah Semarang membuat warga harus bekerja dua kali, mereka harus membersihkan debu-debu lingkungan.
“Abu vulkanik yang menempel ya langsung dibersihkan, agar tidak mengganggu,” ungkapnya.
Sementara itu, dampak dari hujan abu vulkanik Gunung Merapi juga terlihat pada halaman gedung Sekertariat Daerah (Setda) Kabupaten Semarang. Persebaran hujan abu vulkanik juga dirasakan beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Getasan, Banyubiru, Ambarawa, Jambu, Bandungan, Pringapus, Sumowono, dan beberapa titik di Kecamatan Ungaran.
Diketahui sebelumnya, bahwa Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG) ke arah Kali Bebeng/Krasak pada Sabtu (11/03). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengatakan bahwa erupsi masih sedang berlangsung.
Penulis: Alfan | Editor: Rea