Jakarta, Deras.id – Data persediaan beras yang dipaparkan antar lembaga dalam Rapat dengar pendapat (RDP) memiliki ketidak cocokan atau tidak sinkron. Pemerintah Indonesia akan melakukan impor beras apabila Kementerian Pertanian tidak bisa menyediakan kebutuhan beras untuk Bulog dalam kurun waktu tujuh hari kedepan. Hal itu adalah keputusan RDP bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (23/11/2022).
“Yang disampaikan DPR Komisi IV, Kementerian Pertanian akan menyanggupi membantu 600.000 ton masuk ke Bulog dalam waktu satu minggu,” papar Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi.
Diprediksi kebutuhan sampai akhir tahun 2022 diperkirakan mencapai 1,2 ton. Akan tetapi stok beras yang ada di Bulog hanya 590.000 ton. Jumlah itu tidak memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun 2022.
“Kalau seperti ini ya kita harus men top up stok Bulog kalau kita bicara ketersediaan dari manapun stok Bulog saya tidak harus impor atau lokal Tapi saya lebih senang kalau petani yang dibeli,” pungkas Arief.
Penulis: Una l Editor: Dian Cahyani