Karyawan Hotel Bantah Pasok Narkoba, Ungkap Percakapan Terakhir dengan Liam Payne
Jakarta, Deras.id – Kasus kematian mendadak Liam Payne, mantan anggota One Direction, masih terus menjadi misteri. Di tengah spekulasi yang berkembang, seorang karyawan hotel yang sempat bertemu dengan Liam beberapa hari sebelum kejadian kini angkat bicara.
Dalam penyelidikan kasus kematian Liam Payne, Braian Nahuel Paiz yang menjadi salah satu terdakwa, menyatakan bahwa ia tidak melakukan kesalahan apapun. Paiz mengaku telah bertemu sebanyak dua kali dengan Liam di hotel sebelum meninggal. Meski mengaku mengonsumsi narkoba bersama Liam di Hotel CasaSur Palermo, ia dengan tegas membantah bahwa dirinya memasok narkoba atau menerima uang dari anggota One Direction tersebut.
“Kami mengonsumsi narkoba bersama-sama, tetapi saya tidak pernah memberikan narkoba kepadanya atau menerima uang. Saya pernah menerima pesan darinya yang menawarkan sejumlah uang, namun saya tidak pernah menyetujui tawaran tersebut,” ujar Paiz.
Pertemuan pertama antara Paiz dan Payne terjadi pada tanggal 2 Oktober di sebuah restoran di mana Paiz bekerja. Saat itu, Liam Payne sedang menikmati makan malam bersama pacarnya, Kate Cassidy, dan beberapa teman lainnya.
Pada awal kunjungannya ke Buenos Aires, Liam Payne dan Kate Cassidy memilih untuk menginap di hotel mewah Park Hyatt Palermo. Namun, setelah Cassidy kembali ke Florida dua minggu kemudian, Payne memutuskan untuk pindah ke Hotel CasaSur.
Paiz mengklaim bahwa Payne mengajaknya ke kamar hotel untuk mendengarkan beberapa demo lagu terbaru miliknya. Keduanya menghabiskan waktu bersama sambil menikmati minuman keras.
“Mereka mengatakan bahwa dia tidak dalam pengaruh alkohol sebelum sampai di CasaSur, tetapi faktanya dia sudah menggunakan narkoba. Bahkan, dia tidak makan,” lanjut Paiz.
Paiz mengklaim bahwa dalam pertemuan pertama itu, Payne telah terbuka tentang perjuangannya melawan kecanduan dan meminta kontak pengedar narkoba. Penyanyi tersebut ingin mendapatkan lebih banyak narkoba sebelum konser Niall Horan.
“Kami menginap dan menggunakan narkoba bersama-sama. Saya melihatnya bersikap normal, dia sama sekali tidak agresif, dia sangat manis. Dia bertanya apakah saya baik-baik saja,” ucapnya.
Saat itu, Paiz mengaku sedang mengonsumsi ganja, sedangkan Liam diduga menggunakan kokain. Paiz juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari menjelang kematiannya, Liam menunjukkan tanda-tanda ketakutan dan paranoia yang ekstrem. Ia menjadi sangat tertutup dan melarang siapa pun memasuki kamarnya. Paiz menduga bahwa Payne merasa sangat sendirian dan terisolasi.
Sementara itu, akibat dari penyelidikan kriminal yang sedang berlangsung, Paiz telah diberhentikan dari pekerjaannya. Ia kini menjadi orang kedua yang secara resmi dikaitkan dengan kematian tragis penyanyi tersebut.
Selain Paiz, Rogelio ‘Roger’ Nores, yang diketahui sebagai teman dekat korban, juga menjadi salah satu dari tiga orang yang sedang diselidiki oleh pihak kepolisian setempat.