Resistensi Duet Anies-Kaesang Tinggi, Akankah Anies-Ida Fauziyah Terwujud?
Jakarta, Deras.id – Kendati bisa saling melengkapi, wacana menyatukan Anies Baswedan dengan anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep di Pemilihan Gubernur Jakarta hampir mustahil diwujudkan. Bukan hanya dari persepsi calon pemilih tetapi juga berkaitan dengan visi yang dibawa.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia, Igor Dirgantara menilai wacana duet Anies -Kaesang berpotensi menimbulkan persepsi negatif.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin oleh Kaesang dianggap memiliki rekam jejak yang sering mengkritisi kebijakan Anies saat menduduki Gubernur Jakarta. Kemudian, kata dia, arah visi kedua politikus tersebut juga sulit untuk disamakan.
“Akan sangat sulit untuk menyamakan platform jika nama Anies dan Kaesang diusung untuk maju bersama di Pilgub Jakarta November nanti, yaitu apakah ingin keberlanjutan atau perubahan,” ucap Igor.
Igor mengatakan, Anies dan Kaesang juga bakal sulit dipasangkan karena rentan diserang oleh ujaran kebencian dengan narasi bahwa pasangan itu merupakan kombinasi buruk berdasarkan latar belakang keduanya. Igor pun meyakini Jokowi juga akan melarang putranya untuk berpasangan dengan Anies tetapi merestui berpasangan dengan Ridwan Kamil, kalau mantan Gubernur Jawa Barat itu benar dicalonkan di Pilgub Jakarta.
Besarnya tantangan mewujudkan duet Anies-Kaesanng, menutup sisi positifnya. Menurut Igor, Anies-Kaesang bisa dianggap dua kekuatan yang menyatu.
“Tokoh yang populer tapi memiliki basis pemilih yang berbeda punya peluang yang lebih besar. Bisa diprediksi bahwa Anies dan Kaesang punya sumber pemilih yang berbeda, dan itu bisa saling melengkapi,” ujar Igor.
Anies sejauh ini telah dideklarasikan PKB Jakarta. Dukungan untuk mengusung Anies sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024 disampaikan Ketua DPW PKB Jakarta Hasbiallah Ilyas di Jakarta pada (12/6/2024). Usai deklarasi, PKB melempar wacana menduetkan Anies dengan putra Presiden Jokowi yang juga Ketum PSI Kaesang Pangarep.
“Dari sekian banyak yang mencalonkan, Alhamdulillah, saya sebagai ketua Jakarta mendengar aspirasi dari Tingkat ranting sampai DPW dan hasil verifikasi maka PKB DKI Jakarta memutuskan dengan membaca bismillah Anies Baswedan menjadi calon Tunggal di 2024-2029,” kata Hasbiallah.
“Kami terbuka dengan siapapun, termasuk Mas Kaesang memang mau mencalonkan wakil gubernur DKI untuk mendampingi Anies Baswedan,” imbuhnya.
Anies pun telah merespons dan menyatakan siap mengemban amanah pencalonan, walau konon masih harus menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPP PKB.
Belakangan mencuat dukungan PKB itu bukan tanpa syarat. PKB mendorong Anies untuk dipasangkan dengan kadernya, Ida Fauziyah, yang kini menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan. Namun, wacana tersebut belum dibahas lebih lanjut karena menunggu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
“Kita belum membicarakan sampai situ, prosesnya dari DKI (Jakarta) dibawa ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP PKB). Belum sempat ketemu, Pak Muhaimin lagi menunaikan ibadah haji,” kata Ida Fauziyah.
Ketua Fatayat NU tersebut menjelaskan bahwa PKB mempunyai mekanisme tersendiri untuk mengusung kandidat calon gubernur dan wakil gubernur. Sebegai kader, ia bakal mengikuti aturan yang ada di PKB.
“Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) mengusulkan kepada DPP sama seperti pilkada yang lain. Prosesnya tetap saja mengikuti kalau kami ujian kelayakan dan kepatutan. Saya kira itu. Aspirasi dari DKI pasti akan dibawa ke DPP,” jelas Ida.
Penulis: Fia l Editor: Muhibudin Kamali