Jakarta, Deras.id – Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga menyampaikan bagi para pejabat BUMN yang terlibat dalam tim kampanye diharapkan mundur dari posisinya. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan bahwa petinggi dan karyawan BUMN dilarang terlibat dalam kampanye pemilu, serta harus bebas dari politik praktis.
“Kami berharap komisaris-komisaris yang memang terlibat dalam tim kampanye, itu bisa mundur dari komisaris BUMN. Karena kan kita harapkan terkait dengan ketentuan komisaris dan direksi kan nggak boleh terlibat dalam tim kampanye pilpres ataupun dalam kampanye, apa namanya, legislatif juga semua lah, itu kan nggak boleh terlibat,” kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga kepada wartawan dikutip Deras.id, Senin (5/2/2023).
Ketentuan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor S-560/S.MBU/10/2023 tentang Keterlibatan Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Karyawan Grup Badan Usaha Milik Negara pada Penyelenggaraan Pemilihan Umum, Pemilihan Kepala Daerah, dan/atau sebagai Pengurus Partai Politik atau Pejabat Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Kementerian BUMN telah mewanti-wanti akan mencopot para pejabat yang terlibat aktif dalam kegiatan Pemilu.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok baru-baru ini mengundurkan diri. Politikus PDIP ini mundur sebab ingin fokus kampanye memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
“Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024,” bunyi keterangan tertulis pada akun instagram @ahok_btp_.
“Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya,” lanjutnya.
Berikut merupakan komisaris yang mundur karena Pilpres 2024, yakni Andi Gani Nena Wea mundur dari Presiden Komisaris PT PP (Persero) Tbk karena dukung Ganjar-Mahfud, Eko Sulistyo mundur dari Komisaris PLN karena ditunjuk sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Anggawira mundur dari Komisaris Utama PT Krakatau Pipe Industries karena mengemban tugas sebagai Wakil Komandan Tim Pemilih Muda (Fanta) di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mundur dari Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) karena ditunjuk sebagai Ketua TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mundur dari Komisaris PTPN V karena ditunjuk menjadi dewan pakar TKN Prabowo-Gibran, Muhammad Arief Rosyid Hasan mundur dari Komisaris PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) karena ditunjuk sebagai Komandan Pemilih Muda di TKN Prabowo-Gibran, Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank mundur dari Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk karena mendukung Ganjar-Mahfud, Ahok mundur dari Komisaris Utama Pertamina karena mendukung Ganjar-Mahfud.
Penulis: Risca l Editor: Ifta