Jakarta, Deras.id – Pemerintah terus melakukan stabilisasi pasokan dan harga cabai rawit merah yang mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya terus mendorong pemerintah daerah untuk melakukan kerja sama dengan cara memasok stok ke daerah yang defisit akan pasokan cabai rawit merah.
“Kita mendorong pemerintah daerah untuk saling membangun kerja sama antar daerah (KAD) sehingga cabai di daerah yang masih produksi dan harganya stabil dapat mendistribusikan cabai ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi.” jelas Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis dikutip Deras.id, Rabu (1/11/2023).
Kerja sama antardaerah ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Belanja Tidak Terduga (BTT). Hal tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di masing-masing daerah.
Melalui dana dekonsentrasi yang dialokasikan di Badan Pangan Nasional, Pemda provinsi dan kabupaten/kota terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah. Total kegiatan GPM sampai saat ini mencapai 1.133 lokasi dengan rincian 257 lokasi di 35 provinsi dan 876 lokasi di 332 kabupaten/kota.
NFA juga tengah membangun stabilitas pasokan dan harga pangan melalui penguatan sarana dan prasarana penyimpanan seperti cold storage untuk mendukung gerakan tanam cabai yang dilakukan di Kep. Riau sehingga produk hasil panen dapat disimpan hingga sekitar tiga bulan. Pada 28 Oktober 2023, NFA telah meresmikan fasilitas gudang penyimpanan (cold storage) di Pelabuhan Roro Dompak, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Fasilitas sejenis juga telah dibangun di beberapa wilayah yaitu Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
Sebagai informasi, dari data Panel Harga Pangan NFA 30 Oktober 2023, harga rata-rata nasional cabai rawit merah (CRM) di tingkat produsen sebesar Rp50.310/kg. Masih di atas HAP sebesar Rp25.000 per kg – Rp31.500 per kg.
Harga tertinggi di Sulawesi Utara Rp72.500/kg dan terendah di Sulawesi Selatan Rp25.400/kg. Sementara itu, di tingkat konsumen di tingkat konsumen harga rata-rata nasional cabai rawit merah Rp51.872/kg, masih berada di atas HAP sebesar Rp40.000 – Rp57.000 per kg. Harga tertinggi di Maluku Rp93.419/kg dan terendah di NTT Rp43.000/kg.
Penulis: Risca l Editor: Ifta